Mohon tunggu...
Yobin Diniharis
Yobin Diniharis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penikmat kopi yang tak kunjung pandai. Hobby bermeditasi.

Sederhana-sederhanakan saja!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aksara Kehidupan

22 Februari 2023   10:19 Diperbarui: 22 Februari 2023   10:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alur cerita perjalanan terus mengepul dalam benak, segala rasa telah andil mewarnainya.


Kertas putih sudah setia menunggu coretan garis-garis aksara bermakna.


Ruang dan waktu tak kunjung tepat, dalam segala pergulatan medannya.


Begitulah, begitulah.

Begitulah, dan begitulah seterusnya.


Malam terus berlarut menuju pagi yang dingin.

Kopi habis menyisakan ampas, mengakhiri percumbuan.

Segala kata dan makna yang telah teruntai hilang begitu saja, seolah terhapus oleh angin dingin.

Istirahatlah wahai kata-kata!
Istirahatlah wahai ambisi-ambisi!
Istirahatlah wahai jiwa yang lelah!
Mari tidur terlelap!


Bangunlah nanti, hingga kau seduh kembali kopi hitam.

Untuk diteguk, bersama impian yang menanti.
Raihlah segala keridhan-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun