Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja dan Kita

24 Oktober 2022   18:08 Diperbarui: 26 Oktober 2022   17:32 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Created By : YM.Lapu

Senja Dan Kita

Aku pernah bosan mengagumi senja
Mengamti setiap inci perubahan siang menjadi malam
Aku pernah menggerutu pada senja
Saat malam terburu-buru menjemputnya pulang

Aku pernah mengutuk senja
Ketika hari-hari penuh awan kelabu
Aku pernah marah pada senja
Saat senja tak tuntas bercerita tentang bagaimana susahnya ia menjadi ibu dari sejuta puisi

Baca juga: Kopi Senja

Ada kata yang sulit terucap
Ada bibir yang enggan bicara
Ada rasa yang enggan tuk diam
Ada rindu yang terus menyuar

Malam sudah berlalu,
Pagi akan tiba.
Tanpa sebuah atap
Aku ingin selalu menetap.
Menjadikanmu tempat menatap, terindah
Tanpa pernah beralih

Kau dan aku telah ada pada sebuah apa yang entah kapan

Baca juga: Putra Senja

Cikarang,23 Oktober 2022
YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Senja Terusik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun