Ku tatap lekat-lekat, pada selembar gambar wajahmu
Kutemukan  ada sejuk di bening dua bola matamu
Dan senyum teduh yang mekar disudut bibirmu
Menciptakan  jejak-jekak yang menuntun langkahku kehatimu
Semakin lama aku memandangnya, semakin ia berbicaraÂ
Ceritakan kerasnya menantang badai yang bergelorah di hatimu
Tentang  penatnya perjalanan menyusuri waktu yang panjang
Tetapi di sudut lainnya riang selalu medekap di binar yang memendar
Ingin ku terjemahkan lagi auranya lewat puisi yang kutulis ini
Tapi  waktu begitu pendek untuk mengejah aksara pada setiap detilnya
Karena  ia terlalu indah kulukiskan sendiri tanpamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!