AC Milan berhasil mengalahkan Bologna di lanjutan laga Serie A setelah lebih dulu tertinggal, Sabtu (10/5) dini hari waktu Indonesia. Milan harus kebobolan terlebih dulu untuk kemudian bisa comeback dan membalikkan keadaan dan menang dengan skor akhir 3-1.
Ini adalah untuk kesekian kalinya Milan berhasil memenangkan laga setelah kebobolan duluan. Untuk itu mereka layak dibilang sebagai raja comeback Serie A musim ini karena pekan kemarin mereka juga berhasil meng-comeback Genoa. Yah, tapiapalah arti raja comeback kalau anda hanya berada di posisi delapan klasemen liga.
Pekan ke-36 dalam partai kandang semalam, Milan tertinggal saat penyerang Bologna Ricardo Orsolini membobol gawang mereka menit 49. Santi Gimenez menjadi pahlawan setelah masuk dari bangku cadangan dan mencetak dua gol pada menit 73 dan 90+2. Satu gol lagi dibuat oleh Christian Pulisic menit 79.
Ada yang unik dengan Milan saat menjamu Bologna di laga semalam. Saya sempat kebingungan membaca nama di punggung para pemain. Christian Pulisic diatas nomor 11 tidak tercetak nama "Pulisic" tapi "Harlow".
Santi Gimenez malah susah banget nama yang tertera: Zolotarchuk (ini saya harus googling lebih dulu untuk memastikan nama ini).
Dan saya juga harus googling untuk tahu kenapa nama pemain Milan jadi pada aneh semua. Ternyata sudah banyak yang membahasnya di media-media Indonesia. Ini adalah inisiatif Milan untuk memperingati hari ibu. Sepertinya hari ibu di Italia beda dengan hari ibu di Indonesia yang diperingati pada tanggal 22 Desember.
Semangat hari ibu, pemain Milan mengenakan jersey dengan nama yang tercetak di punggung jersey adalah  nama belakang ibunya. Tak heran kalau Tijjani Reijnders memakai jersey dengan nama yang terdengar Maluku: Lekatompessy karena memang sang ibu yang berdarah Maluku sehingga adiknya, Eliano lalu membela timnas Indonesia. Bahkan sebagian orang (termasuk saya) menganggap wajah Tijjani itu lebih Indonesia disbanding Eliano.
Selanjutnya,
Milan akan kembali bertemu dengan Bologna dalam final Coppa Italia yang akan digelar tengah pekan depan. Kemenangan semalam tentu bisa jadi modal untuk menghadapi laga tersebut. Harapannya kepercayaan diri pemain akan lebih baik. Atau justru malah jadi jumawa sehingga tidak maksmal saat laga final? Peran pelatih untuk bisa menjaga konsistensi dan kembali menang.
Ya, seharusnya final Coppa Italia jadi konsentrasi utama Milan pekan ini. Posisi di liga yang sepertinya sudah tak tertolong, zona Champions sudah hampir mustahil dan zona Eropa juga masih harus bersaing sangat keras. Jadi, untuk bisa mendapat tiket ke Liga Eropa musim depan, tampaknya jalur Coppa yang paling realistis. Juara Coppa maka AC Milan dipastikan akan bermain di Liga Eropa musim depan.