Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool dan Chelsea yang Sama Galaunya

22 Januari 2023   08:33 Diperbarui: 22 Januari 2023   08:50 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurgen Klopp dan Graham Potter (Sumber foto: sussexexpress.co.uk)

Masalah Chelsea bukan itu saja, pemilik mereka juga baru. Mereka baru saja ditinggal bos besar mereka yang begitu berjasa menjadikan Chelsea sebagai tim besar di Eropa, Roman Abramovich. Sang bos yang orang Rusia tersebut terkena dampak invasi negaranya ke Ukraina dan terpaksa mundur dari manajemen Chelsea.

Chelsea lalu dimiliki oleh investor dari Amerika Serikat, Todd Boehly. Mengawali status kepemilikannya di Chelsea, Boehly memecat pelatih Thomas Tuchel lalu melakukan pembelian begitu banyak pemain yang terkesan serampangan.

Pemilik baru, pelatih baru dan banyak pemain baru di Chelsea. Wajar kalau saat ini Chelsea adalah tim yang masih tergalau-galau menemukan identitas dirinya.

Sementara Liverpool, walaupun suasananya berbeda dengan Chelsea namun mereka saat ini juga sedang tergalau-galau. Masalah utama yang sebenarnya sudah sering terjadi di Liverpool, drop saat badai cedera pemain datang.

Tahun ini mereka juga kehilangan salah satu bintang utama di lini depan, Sadio Mane yang hengkang ke Bundesliga bersama  Bayern Munchen. Tapi Liverpool sudah punya Luis Diaz yang bisa mengisi posisi Mane. Sayangnya musim ini Diaz cedera lama, juga Diogo Jota.

Liverpool juga mendatangkan penyerang Darwin Nunez dengan harga mahal, sayangnya sampai separo musim ia belum menunjukkan ketajamannya dan bahkan sering jadi bahan bully-an netijen karena harganya yang mahal tapi tak kunjung mencetak gol.

Nunez sebenarnya tak bisa sepenuhnya disalahkan karena secara keseluruhan performa Liverpool memang sedang anjlok. Jomplangnya kualitas tim inti dan cadangan begitu terlihat apalagi jika ada badai cedera seperti saat ini.

Tidak hanya cedera, banyak pemain juga mengalami penurunan performa musim ini. Faktor kelelahan dan kejenuhan mungkin terjadi di Liverpool. Bukan hanya kelelahan fisik tapi juga mental karena musim lalu mereka bertanding di empat kompetisi dan bertarung sampai detik-detik terakhir.

Musim kemarin, Liverpool menjadi juara Piala Liga (EFL) dan Piala FA. Mereka juga sampai di final Liga Champions dan kalah menyakitkan dari Real Madrid. Mereka juga bertarung sampai pekan terakhir Liga Inggris sebelum kalah satu poin dari Manchester City.

Berjuang sampai akhir dan kalah di dua kompetisi mayor jelas melelahkan dan menyakitkan. Kondisi tim seperti ini, idealnya dilakukan penyegaran dan sayangnya itu tidak dilakukan oleh manajemen. Di awal musim, mereka hanya mendatangkan Nunez di lini depan dan Arthur Melo di lini tengah. Ini menjadi masalah karena skuad Liverpool hanya istimewa saat tim inti bermain penuh.

Transfer musim dingin ini Liverpool kembali mendatangkan seorang penyerang berkualitas, Cody Gakpo dari PSV Eindhoven. Namun, jelas perlu waktu bagi Gakpo untuk bisa beradaptasi dengan Liga Inggris. Juga, ia perlu support dari lini tengah. Untuk saat ini, lini tengah Liverpool juga masih tergalau-galau adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun