Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lupa, Kelupaan, dan Jangan Sampai Lupa

10 November 2022   06:17 Diperbarui: 10 November 2022   07:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (shutterstock via kompas.com)

Minggu kemarin Olivier Giroud, striker AC Milan harus menerima kartu merah setelah mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir pertandingan. Ia mendapatkan kartu merah karena melakukan selebrasi dengan mencopot jersey yang ia kenakan. Ia diberi kartu merah karena itu adalah kartu kuning kedua yang ia terima di pertandingan itu, kartu kuning kedua berarti otomatis kartu merah.

Belakangan, Giroud menjelaskan bahwa ia lupa kalau sebelumnya ia sudah mendapatkan kartu kuning. Ya, mungkin saking emosionalnya, saking senangnya karena sebelumnya timnya sulit mencetak gol sampai menit terakhir. Wajar kalau emosinya lalu meledak kegirangan sehingga lupa kartu kuning yang sudah ia terima sebelumnya.

Beberapa netizen menganggap Giroud sengaja melakukannya karena kartu merah akan juga berarti ia tidak dimainkan pada laga tengah pekan Serie A. Dengan tidak bermain di partai berikutnya ia jadi bisa beristirahat di tengah pekan dalam jadwal yang padat sehingga mengurangi resiko  kemungkinan buruk, terkena cedera yang membuat ia harus absen di Piala Dunia yang hanya kurang dua minggu lagi.

Lagian, lawan berikutnya Cremonese adalah tim kecil yang di atas kertas bisa dikalahkan Milan meski harus bermain tanpa Giroud. Pun gol yang ia cetak yang menjadi penyebab kartu merah terjadi di menit akhir sehingga kemungkinan lawab bisa membalas gol juga kecil. Dari semua alasan itu, menerima kartu merah agar aman di Piala Dunia cukup bisa dimengerti. Sayangnya Milan hanya mampu bermain imbang 0-0 lawan Cremonese, Rabu kemarin.

Lupa memang seringkali merugikan kita.

Peristiwa lupa yang fatal dalam dunia olah raga juga pernah dialami oleh Aleix Espargaro saat balapan Moto GP Catalunya belum lama ini. Pada saat balapan menyisakan satu putaran lagi, ia lupa jumlah putaran dan menyangka bahwa ia sudah menyelesaikan lomba. Espargaro melambatkan motornya karena merasa sudah finish sehingga ia kemudian didahului oleh pembalap-pembalap di belakangnya dan kesempatan di depan mata memenangi podium jadi gagal total.

Yang namanya orang lupa pasti tidak ingat. Dan manusia kan memang tempatnya lupa. Lupa itu manusiawi walau kadang bisa berakibat fatal.

Lain lagi dengan Kang Pidi Baiq. Blio ini penulis terkenal, novel Dilan yang ia tulis laris manis buku maupun saat dibuat film. Ia juga suka bikin lagu yang ia nyanyikan sendiri atau bersama band-nya The Panasdalam.

Dalam lagu yang dibuatnya, Kang Pidi menceritakan bahwa ia lupa kalau sudah punya punya isteri. Begini ia bernyanyi: "..ya ampun.., ya ampun.., aku lupa ternyata sudah punya isteri, yang dulu aku kejar hingga kunikahi kini kubiarkan nonton tv sendiri..."

Lagu itu bercerita tentang bagaimana ia menikmati suasana alam sekitarnya dengan bermain gitar, saking asyiknya ia bahkan lupa kalau ia jadi membiarkan isterinya sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun