Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Kick Off Liga Inggris: Menakar Peluang Enam Tim Besar

2 Agustus 2022   05:50 Diperbarui: 2 Agustus 2022   05:52 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa musim ini persaingan Liga Inggris didominasi oleh dua klub: Manchester City dan Liverpool. Empat anggota big six lainnya: Manchester United, Chelsea, Arsenal dan Tottenham Horspurs seperti kesulitan mengejar dua tim tersebut.

Jurgen Klopp dan Pep Guardiola adalah dua pelatih yang membuat Manchester City dan Liverpool begitu perkasa. Mereka seperti selangkah lebih maju dibandingkan dengan tim-tim lain.

Filosofi sepakbola yang jelas yang dibawa Pep dan Klopp adalah kuncinya. Gegen pressing yang diterapkan Liverpool dan adaptasi ball possession ala tiki-taka Pep yang dipraktekkan Manchester City membuat mereka seperti memiliki sesuatu yang tidak dimiliki tim lainnya.

Dua klub tersebut sudah berduel Sabtu malam di pertandingan FA Community Shield, yang menandai Liga Inggris akan segera dimulai. Liverpool menang dengan skor 3-1.

Manchester City berstatus sebagai juara Liga Inggris sedangkan Liverpool juara FA Cup. Tidak cukup sampai di situ, Liverpool adalah juga peringkat dua Liga Inggris dengan pertarungan sengit sampai minggu terakhir dengan selisih satu poin.

Musim kemarin di akhir Liga Inggris: Manchester City juara dengan 93 poin, Liverpool perngkat dua denag 92 poin dan Chelsea posisi tiga dengan 74 poin, Spurs berikutnya dengan 71 poin. Selisih peringkat satu-dua hanya satu poin sedangkan dua dan tiga selisih 18 poin. Terlihat jelas ketimpangan kekuatan.

Tahun ini, selain Pep dan Klopp, datang lagi satu pelatih yang dikenal memiliki filosofi sepakbola yang cukup kuat. Dia adalah Erik ten Hag, pelatih baru Manchester United yang sukses bersama Ajax Amsterdam di Liga Belanda bahkan di Liga Champions.

Tak sampai juara sih untuk Liga Champions, tapi ten Hag mampu membawa tim yang dihuni mayoritas pemain muda mencapai babak semifinal pada musim 2018/2019 sebelum dikalahkan oleh Tottenham Hotspurs kala itu.

Untuk urusan pelatih, di Spurs juga ada pelatih yang layak untuk diperhitungkan: Antonio Conte. Reputasi Conte sebagai pelatih juga cukup mentereng: juara Italia bersama Juve, juara Liga Inggris saat melatih Chelsea. Ini adalah tahun kedua Conte di Spurs. Tahun lalu ia mulai melatih Spurs di pertengahan musim menggantikan Nuno Esperito Santo yang dipecat oleh manajemen Spurs karena dianggap gagal.

Karena hal tersebut maka tahun lalu Conte tidak bisa membentuk tim dari awal. Berbeda dengan tahun ini, Conte bisa meracik tim benar-benar dari awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun