Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bali United Hancur Lebur, PSM Makassar Lebih Baik

27 Juni 2022   21:40 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:43 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Peluang Bali United untuk lolos ke semifinal zona ASEAN AFC Cup menjadi sulit. Menjadi juara grup sepertinya sudah hampir tidak mungkin. Jadi satu runner up terbaik pun juga tidak mudah.

Tidak hanya kalah, Bali United luluh lantah dan kalah telak 2-5. Kalah dengan selisih tiga gol. Dan lawannya, bukan tim dari Asia Timur bukan pula dari Timur Tengah tapi dari tim ASEAN. Bukan Vietnam, Thailand atau Malaysia. Ya, Bali United dihajar dengan selisih tiga gol oleh sebuah tim dari Kamboja, Visakha FC namanya.

Entahlah, tapi saya pikir wajar kalau saya merasa jengkel. Wajar juga kalau saya lalu misuh-misuh di sini. Kalah 2-5 coy, dari tim Kamboja. Dengan segala hormat dan salut pada Kamboja, setahu saya selama ini kekuatan kita selalu di atas Kamboja.

Ya, mungkin ini memang bukan harinya Bali United. Mungkin mereka terkejut tertinggal 1-2 di babak pertama lalu fokus menyerang di babak kedua sehingga pertahanan jadi tampak rapuh. Nadeo yang beberapa kali melakukan penyelamatan itu pun harus memungut bola lima kali dari gawangnya.

Mungkin juga Bali United sedang tidak dalam fisik dan fokus terbaiknya karena barusan kemarin fokus mereka terbagi ke Piala Presiden yang lumayan hingar bingar itu. Salah siapa kalau begitu?

Ya tapi memang,

Visakha FC memang bermain jauh lebih baik. Lebih tenang, lebih terorganisir dan lebih bisa memanfaatkan peluang tentu saja. Lebih solid dalam bertahan, lebih ini dan juga lebih itu.

Di babak kedua sulit sekali Bali memasuki pertahanan Visakha. Peluang yang mereka dapatkan adalah dari serangan monoton dengan crossing tidak efektif ataupun tusukan individual yang mudah dibaca.

Kemarin saya sempat bingung dengan tidak adanya jatah Liga Champions untuk klub dari Indonesia. Bingung karena Thailand saja dua klubnya langsung lolos fase grup Liga Champions, dua lagi harus melalui fase kualifikasi.

Tapi setelah menonton pertandingan juara Liga Indonesia lawan klub Kamboja dan terbaantai 2-5 dengan permainan yang terlihat wajar kalah 2-5, ya saya jadi tahu diri, memang untuk Liga Champions Asia kita sepertinya harus bisa menerima kalau tidak diajak ikut di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun