Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengintip Perempatfinal Sepakbola Pria Olimpiade Tokyo 2020

29 Juli 2021   09:12 Diperbarui: 29 Juli 2021   09:57 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: the-afc.com

Cabang olah raga sepakbola pria di Olimpiade Tokyo 2020 sudah menyelesaikan babak penyisihan grup. Ada delapan tim yang mendapatkan tiket ke perempat final dengan status juara dan runner up grup. Dari delapan tim tersebut, tidak terdapat tiga negara yang di level senior berstatus juara dunia, mereka adalah Perancis, Jerman dan Argentina.

Tergabung di grup C bersama Spanyol, Australia dan Mesir, tim U23 Argentina kalah selisih gol dari Mesir yang mengumpulkan nilai sama empat. Argentina dikejutkan Australia di pertandingan pertama, mempu bangkit dengan menang lawan Mesir di pertandingan kedua tapi kemudian hanya mampu bermain imbang dengan tim dengan skuad termewah, Spanyol di pertandingan akhir.

Di grup D, Jerman tergabung bersama juara bertahan Brasil, Pantai Gading dan Saudi Arabia. Hampir comeback setelah tertinggal 0-3 dari Brasil, Jerman akhirnya tetap kalah 2-4 di partai awal. Tim Jerman mampu bangkit di partai kedua setelah dengan susah payah menang atas Saudi Arabia. Di partai hidup mati mereka gagal melewati Panta Gading dan hanya bermain imbang 1-1. Sama seperti Argentina, Jerman mengumpulkan empat poin, kalah dari Brasil yang mendapat tujuh poin dan Pantai Gading dengan lima poin.

Juara dunia yang paling menderita di Olimpiade ini adalah Perancis. Tergabung di grup A bersama tuan rumah Jepang, Meksiko dan Afrika Selatan, tim U23 Perancis sudah luluh lantah di partai pertama dengan kalah telak 1-4  dari Meksiko. Berhasil menang dengan susah payah lawan Afrika Selatan berkat hattrick penyerang gaek, Andre Pierre Gignac, Perancis kembali hancur lebur kalah lawan Jepang 0-4. Satu-satunya hal yang bisa jadi hiburan adalah mereka tidak finish di posisi paling bawah grup, minimal mereka berada di peringkat tiga di atas Afrika Selatan yang menderita kekalahan di semua pertandingannya.

Selanjutnya, partai perempatfinal akan digelar Sabtu 31 Juli 2021. Spanyol sang juara grup C akan menghadapi Pantai Gading peringkat dua grup D. Jepang, juara grup A akan melawan Selandia Baru runner up grup B. Lalu Brasil sebagai juara grup D akan bertemu Mesir peringkat dua grup C. Dan, Korea Selatan juara grup B akan melawan Meksiko peringkat kedua grup A.

Ada dua negara Asia yang lolos sebagai juara grup, Jepang dan Korea Selatan. Jepang sebagai tuan rumah tampil impresif dengan meraih hasi sempurna di tiga pertandingan grup penyisihan termasuk menang telak 4-0 dari Perancis. Total mereka mencetak 7 gol dan hanya kemasukan 1 gol. Sementara Korea Selatan, kalah di partai awal lawan Selandia Baru 0-1 tapi mengamuk di dua partai berikutnya. Di partai kedua mereka membantai Rumania 4-0 dan di partai penentuan melibas Honduras dengan 6 gol tanpa balas. Total mereka mencetak 10 gol dan baru kemasukan 1 gol.

Tim lain yang cukup impresif dan rajin bikin gol adalah Meksiko. Walaupun secara peringkat mereka dibawah Jepang tapi mereka tampil sangat baik. Di partai awal, Perancis sudah merasakan kekuatan Meksiko dan menyerah 1-4. Di partai kedua, Meksiko kalah 1-2 lawan Jepang, bermain 10 pemain Meksiko mampu mengejar ketertinggalan dari tuan rumah walaupun gagal menyamakan kedudukan. Di partai ketiga Afrtika Selatan dilibas 3-0. Total Meksiko telah mencetak 8 gol dan kemasukan 3 gol.

Tim dengan skuad termewah tentunya Spanyol. Diantara tim peserta Olimpiade, Spanyol-lah yang pemain-pemainnya tidak asing di telinga. Ada Unai Simon, Eric Garcia, Pau Torres, Pedri, Marco Asensio, Bryan Gil, Dani Olmo, Mikel Oryazabal. Dan di tiga pertandingan penyisihan Spanyol memang tampil dominan dalam hal penguasaan bola.

Di pertandingan terakhir lawan Argentina, penguasaan bola 62%-38% untuk Spanyol, tapi skor akhir imbang 1-1. Di partai sebelumnya lawan Australia ball possession 68%-32% untuk Spanyol dan mereka hanya menang 1-0. Di partai awal malah Spanyol gagal mencetak gol lawan Mesir dan bermain imbang 0-0 walau mereka benar-benar menguasai pertandingan.

Masalah utama Spanyol adalah gol. Tiga pertandingan hanya mencetak dua gol. Banyak peluang diciptakan tapi sulit sekali gol tercipta. Pemain depan Spanyol seolah-olah begitu mengambil suri tauladan dari Alvaro Morata yang hobi menyia-nyiakan peluang. Siapapun penyerang yang dipasang, tetep gol sulit tercipta...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun