Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalahkan Jerman di Laga Awal, Mampukan Brazil Pertahankan Emas Olimpiade?

23 Juli 2021   08:38 Diperbarui: 23 Juli 2021   08:49 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Brazil U23 merayakan gol ke gawang Jerman U23 (Gambar: en.as.com)

Partai pertama sepakbola pria Olimpiade Tokyo 2020 mempertemukan Tim Samba Brazil sebagai juara bertahan melawan Tim Panser Jerman. Walaupun yang berlaga adalah tim U23 namun tetap saja, pertandingan yang melibatkan Brazil dan Jerman akan menarik untuk dilihat, apalagi secara gratis karena tv nasional menyiarkannya secara langusung di jam yang enak, jam 18.00 secara gratis, tis...

Partai ini adalah juga ulangan final Olimpiade 2016 di Rio de Jeneiro Brasil. Dan memang pertandingan Brazil U23 lawan Jerman U23 cukup menarik, setidaknya berlangsung dramatis.

Di 30 menit awal, Brazil sudah langsung tancap gas dengan unggul 3-0. Richarlison yang di timnas senior kelihatan biasa saja langsung menunjukkan kualitasnya. Mengenakan nomor punggung 10 dia memborong tiga gol Brazil di 30 menit awal.

3-0 dalam tiga puluh menit. Jangan-jangan ini akan jadi pembalasan kekalahan Brazil 1-7 di semifinal Piala Dunia 2014. Setelah unggul 3-0 Brazil memang tidak mengendurkan serangan. Tapi kiper Jerman asal Vfb Stuttgart, Florian Muller lalu jadi seperti kerasukan kekuatan kiper-kiper legendaris Jerman di masa lalu. Semua serangan Brazil, baik yang dibangun dari bawah, serangan balik cepat atau dari blunder yang beberapa kali dilakukan pemain belakang Jerman, dan bahkan juga dari satu tendangan penalti dapat dimentahkan semua. Babak kedua berakhir dengan 3-0 untuk Brazil.

Babak kedua , Brazil tetap menyerang, namun Jerman lebih mampu mengorgansasi permainan dan sesekali melakukan penyerangan. Tidak banyak peluang Jerman, namun mereka mampu memperkecil ketinggalan di menit 57 melalui Nadim Amiri. Skor 3-1, game on!

Sayangnya, lima menit kemudian Jerman harus kehilangan Maximilian Arnold karena mendapat kartu kuning kedua. Bermain lawan sepuluh pemain, Brazil kembali menggempur Jerman dan lagi-lagi Muller tampil gemilang sebagai tembok terakhir Jerman. Bahkan dari serangan balik, sebuah umpan dari sisi sayap berhasil ditanduk oleh pemain pengganti Ragnar Ache dan menghasilkan gol kedua Jerman. Game on lagi.

Pada akhirnya, kegemilangan Muller di bawah mistar berakhir di masa injury time ketika Paulinho berhasil mencetak gol keempat Brazil sekaligus memastikan kemenangan Brazil 4-2 atas Jerman. Selanjutnya, lawan Jerman dan Brazil adalah Pantai Gading dan Saudi Arabia. Pantai Gading bisa menjadi lawan serius bagi keduanya. Brazil akan lebih dulu melawan Pantai Gading sementara Jerman menghadapi Saudi Arabia di partai kedua.

Dalam setiap turnamen sepakbola, Brazil memang selalu diunggulkan untuk menjuarainya, termasuk di Olimpiade Tokyo ini. Apalagi mereka pernah punya kenangan manis saat Jepang menajdi tuan rumah sebuah turnamen. Brazil terakhir menjuarai Piala Dunia tahun 2002, saat itu finalnya dilangsungkan di Jepang. Mereka menang 2-0 atas Jerman kala itu dengan Ronaldo nomor 9 memborong dua gol dan meraih gelar top skor.

Meski begitu, dalam gelaran Olimpiade yang dilangsungkan di daratan Asia, Brazil juga selalau gagal mendapatkan medali emas walaupun diperkuat skuad yang mumpuni. Di Olimpiade Seoul 1988, Brazil yang diperkuat duo Romario-Bebeto kalah dari Uni Soviet di final. Di Beijing 2008, Brazil yang diperkuat Ronaldinho dan Alexandre Pato hanya mendapatkan medali perunggu. Medali emas diraih Argentina yang ketika itu diperkuat Lionel Messi dan Sergio Aguero.

Skuad Brazil tahun ini, tidak ada pemain yang sangat menonjol kualitasnya. Tiga pemain senior semuanya ada di posisi belakang, kiper Santos, bek Diego Carlos dan tentu saja sang kapten Dani Alves di full back kanan. Mungkin filosofinya, ketenangan  di belakang akan mebuat pemain depan lebih nyaman dalam melakukan penyerangan. Dan itu terlihat baik di babak pertama dalam pertandingan lawan Jerman kemarin, namun di babak kedua mereka kebobolan dua gol dan sulit mencetak gol walaupun punya banyak peluang. Masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun