Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menikmati Matchday Pertama Euro 2020

16 Juni 2021   08:13 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:27 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euro 2020 edisi delay sudah digelar, dan masing-masing tim sudah bermain satu kali. 24 negara dalam enam grup, mirip seperti Piala Dunia jaman dulu sebelum putaran finalnya diikuti oleh 32 peserta. Menurut saya sih, 24 peserta mah nanggung, mending sekalian 32 atau tetap 16 saja biar yang lolos ke babak knockout di 16 besar atau langsung perempat final ya juara sama runner up grup, simpel.

Kalau kayak sekarang, untuk lolos ke fase knockout 16 besar juara dan runner up grup plus empat peringkat tiga terbaik, ribet. Tapi ya mungkin UEFA punya pertimbangan lain, kalau pesertanya 32 mungkin kebanyakan, kalau cuman 16 kurang seru.

Apapun itu kita nikmati saja yang ada tentunya, apalagi tayang di tv nasional bisa ditonton gratis gak pake kuota walaupun di waktu prime time pertandingannya gak disiarin. Untungnya pertandingan yang main jam delapan malam jumlahnya tidak banyak, hanya partai Inggris vs Kroasia kemarin yang nampaknya bikin orang pada kesal...

Pertandingan pertama untuk semua grup sudah genap berakhir semalam, diawali Italia vs Turki di Roma dan diakhiri Jerman vs Perancis di Munich. Pertandingan pertama diawali dengan gol bunuh diri Merih Demiral bek Turki yang main di Juventus. Match pertama juga diakhiri dengan gol bunuh diri, kali ini dari Mats Hummels bek timnas Jerman dari Borussia Dortmund.

Laga awal grup A terjadi tiga gol, laga akhir match pertama juga sebenarnya terjadi tiga gol. Bedanya di laga Jerman vs Perancis dua gol dianulir karena Kylian Mbappe offset, satu gol dianulir secara manual oleh hakim garis dan satu lagi dianulir setelah melihat VAR.

Sial si Mbappe malam tadi, seharusnya dia bisa bikin statistik satu assist dan satu gol apa daya hanya berakhir dengan statistik dua kali offset.

Di laga awal ini ada tiga tim yang tampil perkasa yang ketiganya menang atas lawannya tiga gol tanpa balas: Italia, Belgia dan Portugal. Di persaingan banyak-banyakan bikin gol, ada tiga pemain juga yang memuncaki daftar top skor: Romelu Lukaku, Patrik Schick dan Cristiano Ronaldo yang masing-masing mencetak dua gol. Ronaldo dan Lukaku adalah pemain Serie A, sedangkan Schick adalah juga alumni AS Roma. Hiduplah Serie A..!!!

Satu momen yang juga diingat adalah pingsannya Christian Eriksen pada pertandingan Denmark vs Finlandia. Respons luar biasa dari kedua tim dan juga tim medis dan juga supporter yang membuat situasi jadi kondusif buat Christian Eriksen untuk mendapatkan bantuan medis darurat secara maksimal. Salut...

Laga terakhir pertandingan pertama fase grup mempertemukan dua tim besar, big match. Juara dunia Perancis lawan juara  dunia empat kali Jerman di Alianz Arena. Super big match!

Bermain di kandang sendiri, Jerman sebenarnya lebih menguasai ball possession dengan 62%, apalagi setelah unggul Perancis memang seperti cenderung menunggu kesempatan serangan balik mengandalkan kecepatan Kylian Mbappe. Dan beberapa kali memang umpan terobosan ke Mbappe membuat bek-bek tinggi Jerman kewalahan mengejar si Mbappe. Assist Mbappe ke Benzema juga berawal dari situasi seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun