Selamat pagi, atau siang, atau sore, atau malam para pembaca yang budiman,
Nama saya Jacques Pierre Lamberta De La Karsonovic, biasa dipanggil Lala. Saya itu asisten pribadi bos saya, Tumenggung Arya Zlatan Kamandanovic, Kepala Departemen Hukum dan Pemberdayaan Ikan Duyung di Kerajaan Hayalun Bahlulinaviaraya...
Lha saya itu sedang sebel teramat ampun membaca koran pagi edisi sore ini, sore yang sebenarnya indah tiada kurang suatu apa ini. Sore yang harusnya indah ini malah jadi gemes plus ngeselin tiada terperi. Lha gimana nggak jengkel, di koran itu diceritakan kalau bos saya itu sewenang-wenang pada bawahan, tempramental akut dan selalu ingin dihormati, dan bla bla bla...
Lha di situ, di koran itu diceritakan, kesimpulan tersebut didapat dari hasil wawancara dengan asisten pribadi. Lha asisten pribadi itu kan ya saya to? Dan saya ingat bener kemaren beberapa waktu lalu saya ngobrol sama seseorang yang bilang kalau dia itu wartawan online waktu wedangan di angkringan.
Kalau para pembaca yang budiman pengen tahu kenapa saya kesal, berikut ini saya jelaskeun apa yang dia wawancara dan apa yang dia tulis :
Jadi, dia itu nanya: "Pak Lala, si bos Tumenggung sering marah-marah sama anda nggak?" Ya saya jawab "ya sering mas,lha wong bos,..", dia nanya lagi, "pernah dibentak?" Ya saya jawab lagi, "ya sering juga, lha wong bos kok ya...". Tak bilangin kalau si bos juga kadang maki-maki saya... tapi trus tak ceritain juga kalau si bos itu memang kadang ngeselin dan agak galak, tapi sebenarnya baik hati, terus saya kan juga sudah lama kenal sama beliau sudah sangat akrab, dan kadang malah sering kami bertukar makian kalau bercanda. Lha kalau bawahan kadang kesal sama bosnya kan sebenarnya wajar to? Di belahan galaksi manapun pasti begitu. Dan saya kalau sama si bos itu emang juga sering kesel tapi juga cintahje, buktinya saya sudah sekitar 25 tahun kerja untuk beliau, kalau tidak cintah ya mana mungkin. Iya kan?
Lha kok ditulis di koran dengan judul: Astaghfirullah, si bos Tumenggung suka membentak asisten pribadinya dan sering berkata-kata kasar, terus ada video dengan gambar bosku lagi mendelik matanya kayak orang sedang marah disusul rekaman pas saya ngomong kalau si bos sering marah dan memaki-maki..., dan penjelasanku tentang bagaimana akrabnya kami sering bertukar makian nggak diceritain, malah lalu dianalisis tentang bagaimana berbahayanya sifat tempramental bagi seorang pemimpin, seolah-olah bos saya itu tukang marah setiap detiknya. Padahal setahu saya, si bos ini marah kalau memang perlu marah.., lha pimpinan kok nggak boleh marah, ya tidur semua nanti anak buahnya... Iya kan?
Para pembaca yang budiman, memang sih nggak ada perkataan saya yang dimanipulasi atau dibuat-buat, tapi berita dan video itu tidak menceritakan keseluruhan keadaan yang sebenarnya. Apa namanya, diframing, dibingkai serangkaian peristiwa dengan sedemikian hingga sampai menimbulkan kesan yang sesuai dengan maksud propaganda yang mau disampaikan. Analisis sepihak, memaksakan konteks (dia nanya satu detail lalu dibuat kesimpulan untuk semua hal), Bagian lain dari cerita yang sebenarnya memberikan informasi penting, nggak ditulis. Menjijikkan, huekkk..!
Begitulah para pembaca yang budiman, saya JPL De La Karsonovic, biasa dipanggil Lala. Dan kalau anda bingung wartawan online kok nulis di koran, trus koran kok bisa upload video, nggak usah dipikirkan, ini kan fiksi...
