Mohon tunggu...
Yhulin saladat Salambai
Yhulin saladat Salambai Mohon Tunggu... Nahkoda - Menambah wawasan

Yhulianti saladat salambai 291197

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ad Jesum Per Mariam (Menuju Yesus Melalui Bunda Maria)

13 Desember 2019   03:50 Diperbarui: 13 Desember 2019   03:59 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AD JESUM PER MARIAM" (MENUJU YESUS MELALUI BUNDA MARIA) "Ad Jesum per Mariam" (Menuju Yesus melalui Bunda Maria) adalah istilah yang sering kita dengar.

Namun sudahkah kita menghayati pepatah ini, dan menjadikannya sebagai semboyan hidup sendiri? Barangkali proses pemahaman tentang hal ini akan memakan waktu sepanjang hidup kita, dan semoga hari demi hari Tuhan menambahkan kepada kita pemahaman yang semakin mendalam.

Pemahaman tentang ajaran Gereja Katolik tentang Bunda Maria tidak terlepas dari apa yang dipaparkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang juga diteruskan dalam Tradisi Suci, yang dapat diterangkan sebagai berikut: Peran Bunda Maria telah digambarkan secara samar- samar dalam Kitab Perjanjian Lama. Peran Bunda Maria disampaikan secara eksplisit dalam Kitab Suci terutama dalam Injil. 

Peran Bunda Maria kemudian banyak disampaikan oleh Tradisi Suci, yaitu dari ajaran yang disampaikan oleh para Bapa Gereja, dan yang dilestarikan juga dalam liturgi suci dan oleh pengajaran Magisterium, yang menunjukkan bahwa Bunda Maria selalu menjadi bagian dalam sejarah kehidupan Gereja di sepanjang jaman. "Ad Jesum per Mariam", pepatah ini berguna bagi pemahaman akan inti penghormatan kita kepada Bunda Maria. 

Mengapa? Karena penghormatan kita kepada Bunda Maria tidak terlepas dari penghormatan kita kepada Yesus. Kita menuju Yesus melalui Bunda Maria. 

Maka, secara prinsip, dapat dikatakan demikian: Seluruh gelar dan kehormatan Maria yang diberikan Allah kepadanya adalah demi kehormatan Yesus Kristus Putera-Nya, dan penghormatan ini selalu berada di bawah penghormatan kepada Kristus. 

Dasar penghormatan kepada Bunda Maria adalah karena perannya sebagai Bunda Allah. Sebagai Bunda Allah, Maria dikuduskan Allah dan mengambil peran istimewa dalam keseluruhan rencana keselamatan Allah.

Bunda Maria menjalankan perannya sebagai Bunda Allah dan bekerjasama dalam rencana keselamatan Allah. Kerjasama Maria ini terlihat dari ketaatan-Nya dalam mendengarkan dan melaksanakan Sabda Allah. Oleh sebab itu, kerjasama Bunda Maria ini tidak hanya terbatas oleh kesediaannya untuk mengandung dan melahirkan Yesus; namun juga kesetiaannya dalam membesarkan dan mendampingi Yesus dalam menjalankan misi keselamatan Allah. 

Maria juga menjadi mediatrix/ pengantara yang menghantar orang- orang kepada Kristus, [dan ini dilakukannya tidak saja selama hidupnya di dunia, tetapi juga saat ia telah kembali ke surga]. 

Kerjasama Bunda Maria dengan rahmat Allah yang diterimanya, menghasilkan: I) persatuannya dengan Kristus, baik saat ia hidup di dunia ini, maupun pada saat ia beralih dari dunia ini dan sesudahnya dalam kehidupan kekal; II) Oleh jasa pengorbanan Kristus, Bunda Maria diangkat ke surga; III) Maria menjadi bunda semua umat beriman, karena Kristus telah memberikannya kepada kita sebagai ibu kita juga; IV) Setelah ia diangkat ke surga, Bunda Maria tetap menjadi pengantara kita kepada Kristus dengan doa- doa syafaatnya; V) Bunda Maria diangkat oleh Allah menjadi Ratu Surga.

DASAR BIBLIS Yak 5:16:  Doa orang benar besar kuasanya, terutama doa orang- orang yang sudah dibenarkan Tuhan di Surga. Yoh 2:1-11: Peran perantaraan permohonan Maria kepada Yesus dalam mukjizat Yesus yang pertama. Kis 1:14: Peran doa syafaat Bunda Maria saat menantikan Roh Kudus menjelang hari Pentakosta. Lukas 1:42-43, Elisabeth menyebut Bunda Maria sebagai "ibu Tuhanku." Elisabeth juga menyebutkan Maria sebagai seseorang yang terberkati di antara wanita, oleh karena ia mengandung Yesus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun