Mohon tunggu...
Yeti Puspitasari
Yeti Puspitasari Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk lebih bijak menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singkong Hangat

11 November 2012   10:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Singkong hangat

Disaat hujan turun dengan derasnya

Kau menemaniku  dengan kehangatanmu

Walau bentukmu tidaklah indah  jika dipandang

Namun rasamu berjuta rasanya

Tiada  dapat  dilukiskan

Betapa  berartinya dirimu

Disaat - saat banyak manusia kelaparan

Kau menggantikan makanan pokok kami

Ketika suatu saat  sawah kami kekeringan

Kau dengan berani maju kedepan

Walau kadang dirimu kurang diperhatikan

Kau tetap tersenyum memberi makna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun