Mohon tunggu...
Yesti Putri Oktavianti
Yesti Putri Oktavianti Mohon Tunggu... Saya sebagai mahasiawa aktif

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Psikologi Pendidikan Berdasarkan Teori Hurlock : Memahami Perkembangan Konsep Diri Positif dan Negatif Siswa SMAN 1 Nanggung

20 Desember 2024   00:20 Diperbarui: 20 Desember 2024   00:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Wawancara 

Hurlock menjelaskan bahwa konsep diri merupakan gambaran tentang bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri, meliputi aspek fisik, psikologis, emosional, dan sosial. Konsep diri dapat dibagi menjadi dua kategori: positif dan negatif. Individu dengan konsep diri positif cenderung memiliki penerimaan diri yang baik, optimisme, serta hubungan sosial yang sehat. Di sisi lain, konsep diri negatif ditandai dengan pandangan pesimis terhadap diri sendiri, yang sering kali menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dan perasaan tidak aman.

Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja; ia terbentuk melalui perjalanan hidup dan interaksi sosial yang kita jalani. Contohnya, pengalaman-pengalaman positif di sekolah, seperti menerima pujian dari guru atau berhasil saat menyampaikan presentasi, dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Di sisi lain, pengalaman negatif, seperti mendapatkan nilai yang kurang baik atau merasa gugup saat berbicara di depan umum, dapat mengurangi kepercayaan diri itu sendiri.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Nanggung. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ganda. Studi kasus adalah strategi pendekatan yang cocok digunakan pada penelitian yang berkenaan dengan pertanyaan bagaimana (how) atau mengapa (why) dan berfokus pada fenomena kontemporer dalam kehidupan nyata. Pendekatan studi kasus memiliki kelebihan untuk dapat berhubungan secara intensif dengan berbagai macam fakta seperti wawancara dan observasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah informan dari salah satu siswa kelas 10 yang bernama Sukma Ayu. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, observasi dilakukan di SMAN 1 Nanggung

Konsep Diri Positif

Saat wawancara psikologi pendidikan,  dengan siswa yang bernama Sukma Ayu dari sekolah SMAN 1 Nanggung yang berada di daerah bogor, mengungkapkan wawasan rinci tentang pengalaman sekolahnya Menurut teori Harlock, perkembangan psikologis anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan cara pandangnya terhadap dirinya. Ia bercerita kepercayaan diri dia itu bukan dari pengalaman, melainkan dari perkataan orang tuanya yang selalu memberinya rasa percaya diri dan menasihatinya untuk selalu percaya diri, yang perkataannya selalu memberinya rasa percaya diri.

Dia juga berbicara dalam dunia pendidikan, cara guru menyampaikan materi pelajaran di sekolah sangat mempengaruhi minat dan keterlibatan siswa. Salah satu metode yang efektif adalah dengan memulai sesi pembelajaran menggunakan ice breaking. Aktivitas ini tidak hanya mencairkan suasana, tetapi juga mengurangi ketegangan di antara siswa. Misalnya, ketika memulai pelajaran ekonomi atau agama, guru dapat mengajak siswa berinteraksi melalui permainan ringan atau diskusi santai. Dengan cara ini, siswa merasa lebih nyaman dan siap untuk menyerap materi yang akan diajarkan.

Salah satu prinsip yang sangat menginspirasinya adalah keyakinan untuk tidak menyerah sebelum mencoba. Prinsip ini mencerminkan sikap positif yang bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun seseorang mungkin memiliki kekurangan, keyakinan bahwa mereka dapat melakukan apapun dengan usaha dan kerja keras adalah kunci untuk mencapai tujuan. Dengan prinsip ini, individu dapat menghadapi tantangan dengan percaya diri, berani melangkah maju meskipun ada rintangan di depan.

Tantangan di sekolah sering kali datang di diri siswa ini yaitu dalam bentuk pertemanan dan pembelajaran yang sulit. Bagi sebagian siswa, menjalin hubungan sosial bisa menjadi hal yang menantang, sementara pelajaran tertentu mungkin terasa sangat sulit untuk dipahami. Untuk mengatasi tantangan dalam pertemanan, penting untuk membangun komunikasi yang baik. Diskusi terbuka dengan teman-teman atau guru dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan saling memahami. Dengan cara ini, siswa dapat belajar untuk mengatasi kesulitan sosial dan akademis secara lebih efektif.

"Kepercayaan diri adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup" ucap siswa itu. Hal ini muncul dari diri sendiri; ketika seseorang yakin pada kemampuannya meskipun memiliki banyak kekurangan, mereka akan lebih mudah tumbuh dan berkembang. Kunci utama untuk membangun kepercayaan diri adalah menerima diri sendiri dan tidak terpengaruh oleh pendapat negatif orang lain. Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang bisa dikembangkan. Dengan percaya pada diri sendiri, seseorang dapat mengatasi berbagai rintangan dan mencapai impian mereka.

Konsep diri Negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun