Mohon tunggu...
Yessi Aprianti
Yessi Aprianti Mohon Tunggu... Penulis - Gabut People

not how long its , but how good it is, it was matters

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Realisme Filsafat Pendidikan: Aristoteles-Francis Bacon

8 April 2020   19:31 Diperbarui: 8 April 2020   19:30 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hello, comeback to my blog. Kali ini saya bakal review dikit tentang aliran filsafat pendidikan realisme beserta tokoh-tokohnya. Skuy…

Aliran Realisme merupakan aliran yang memandang realitas secara dualitis karena menurt mereka hakikat realitas adalah dunia fisik dan dunia rohani. Singkat kata realisme itu memadukan antara aliran idealism dan materialisme.

Menurut aliran ini pengetahuan manusia itu merupakan gambaran yang baik dan tepat dari kebenaran.Jadi menurutnya kenyataan yang sebenarnya hanyalah kenyataan fisik, kenyataan immaterial, dan kenyataan material dan hakikat manusia menurut aliran ini terdapat pada apa yang dikerjakan, Pada aliran ini pengetahuan juga diperoleh melalui pengindraan dimana kebenaran dibuktikan disesuaikan dengan fakta.

Dalam hubungannnya dengan pendidikan pendidikan disini harus universal,seragam, dimulai dari pendidikan yang paling rendah dan merupakan suatu kewajiban. Disini inisiatif dalam pendidikan terdapat pada pendidik dan pendidik harus memberikan perhatian peserta didik seperti apa adanya. Materi yang disampaikan harus memberikan kepuasan pada minat dan kebutuhan peserta didik.

Maka itu pendidikan akan berhasil bila pendidik dan anak didik memiliki persepsi dan keinginan pengetahuan yang sama agar tercipta anak didik yang menguasa pengetahuan secara handal serta dapat dipercaya melalui kedisiplinan mental ataupun moral. 

Moral pendidikan disini berpusat pada ajaran agama untuk mencapai hakikat kebenaran menurut Tuhan. Karena hakikat kebenaran esensinya sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Tokoh-tokohnya diantaranya Aristotles, Johan Amos Comenius, William Mc Gucken, dan Francis Bacon.

Aristoteles menyatakan bahwasannya pengalaman itu bukan hanya pengetahuan belaka melainkan seuah ide yang terealisasikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan Farancis Bacon bahawasannya pengetahuan yang benar merupakan akumulasi dari pikiran dan kenyataan yang diperkuat dengan sentuhan indrawi. Sedangkan menurut John Lock pengetahuan manusia itu awalnya lembaran putih yang kosong dan nantinya isinya adalah pengalaman-pengalaman yang didapat manusia selama hidup. 

Contohnya ketika masih jomblo kita gatahu manis pahitnya pacarana namun seiring berjalannya waktu pengetahuan kita tentang asmara terisi ketika kita memiliki berbagai pengalaman menjalin kisah cinta dengan seseorang. Maka itu menurut John Locke manusia itu ga punya yang Namanya pengetahuan a priori. Karena pengetahuan tanpa pengalaman itu hampa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun