Mohon tunggu...
Yesi Hendriani Supartoyo
Yesi Hendriani Supartoyo Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Beyond Bali, Primadona Pariwisata Berdaya Saing Tinggi

21 Oktober 2019   13:25 Diperbarui: 21 Oktober 2019   14:19 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya diukur melalui tingkat kemiskinan. Pemerintah terus berupaya menurunkan tingkat kemiskinan melalui pelaksanaan strategi pengurangan kemiskinan yaitu pengurangan beban dan peningkatan pendapatan masyarakat. Diperlukan bridging program dari strategi kemiskinan yang berbasis bantuan pengurangan beban masyarakat miskin ke strategi peningkatan pendapatan untuk masyarakat miskin dan rentan agar lebih optimal. Peningkatan pendapatan masyarakat seiring dengan penciptaan lapangan kerja yang lebih besar dan lebih baik.

Pembangunan harus dapat menghilangkan/memperkecil kesenjangan yang ada, baik kesenjangan antar kelompok pendapatan di masyarakat maupun kesenjangan antar wilayah. Program pembangunan dalam dimensi pemerataan dan kewilayahan merupakan penjabaran dari nawacita ketiga, kelima dan keenam. Upaya pengurangan kesenjangan antar kelompok pendapatan dilakukan dengan memperbaiki distribusi pendapatan sehingga pendapatan penduduk kelompok 40 persen terbawah dapat tumbuh jauh lebih baik.

Upaya mengembangkan perekonomian wilayah dilakukan antara lain dengan pembangunan pusat pertumbuhan berupa Kawasan strategis diantaranya ialah KEK Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten yang juga merupakan destinasi 10 Bali baru. BKPM melansir per Juli 2019 bahwa Provinsi Banten merupakan salah satu dari lima lokasi investasi terbesar. Pertumbuhan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum didorong oleh beberapa kebijakan diantaranya yaitu kebijakan Beyond Bali atau pengembangan 10 Bali Baru.

dok: databoks katadata
dok: databoks katadata
Pembangunan KEK Tanjung Lesung yang telah diresmikan beroperasi sejak tahun 2015 sebagai destinasi yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan investasi diharapkan menjadi salah satu pendorong sektor jasa dengan perwujudan pusat pariwisata berdaya saing internasional. Pembangunan KEK Tanjung Lesung diharapkan menjadi pendorong perekonomian di Provinsi Banten dan Banten bagian Selatan sehingga dapat mengurangi kesenjangan di wilayah tersebut. Sebagai KEK Pariwisata, diharapkan KEK Tanjung Lesung dapat memberikan dampak positif yang lebih luas terhadap sektor lainnya serta penciptaan lapangan kerja yang inklusif.

Bahkan disinyalir dalam lima tahun mendatang, peningkatan nilai tambah pariwisata akan difokuskan pada peningkatan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan sebagai hasil dari perbaikan aksesibilitas, atraksi dan amenitas di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dengan fokus utama yaitu percepatan kesiapan DPP Tanjung Lesung. KEK Tanjung Lesung merupakan bagian dari Peta Peningkatan Nilai Tambah Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya.

Arah Kebijakan dan Strategi

Kebijakan dan strategi dalam pembangunan pariwisata akan ditangani melalui beberapa arah kebijakan dan strategi. Pertama, meningkatkan kesiapan destinasi pariwisata prioritas dari sisi aksesibilitas, atraksi dan amenitas. Kebijakan ini didukung dengan peningkatan akses di pintu masuk utama wisatawan. Selain itu juga mengembangkan paket wisata minat khusus yang disertai dengan insentif serta diversifikasi kegiatan wisata baik melalui kolaborasi dengan industri pariwisata.

Selanjutnya, meningkatkan efektivitas pemasaran pariwisata. Strategi ini dilaksanakan dengan menyasar pada pasar utama dengan aksesibilitas yang terjangkau serta didukung kolaborasi pemasaran dengan industri pariwisata, penerapan big data dan diversifikasi event pariwisata. Serta, peningkatan keterampilan dan kompetensi SDM pariwisata melalui pendidikan kejuruan, pelatihan serta sertifikasi kompetensi. Peningkatan partisipasi masyarakat di sekitar destinasi pariwisata untuk terlibat dalam usaha dan layanan pariwisata juga perlu menjadi perhatian. Strategi ini dilaksanakan melalui Gerakan sadar wisata dan pendampingan.

Peningkatan standar dan sertifikasi layanan pariwisata bekerjasama dengan industri pariwisata juga perlu dilakukan beserta dengan perluasan penerapan praktik pariwisata berkelanjutan baik di tingkat masyarakat, industri maupun wisatawan. Selanjutnya, melaksanakan peningkatan profesionalitas pengelolaan destinasi wisata baik melalui pembentukan Badan Otorita maupun KEK pariwisata.

Satu hal yang tidak kalah penting ialah menyiapkan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terhadap pelbagai aktivitas di sektor pariwisata. Mengingat KEK Tanjung Lesung yang kemudian menjadi bagian dari 10 Bali Baru ini rentan terhadap risiko bencana. 

Upaya yang dapat dilakukan semisal mempersiapkan mitigasi abrasi pesisir melalui struktur rekayasa hybrid (pemecah gelombang dan penangkap sedimen). Laju pembangunan di daerah rawan bencana perlu memperhatikan keamanan bangunan dari bencana dan mengoptimalkan penyediaan sarana dan prasarana mitigasi bencana, termasuk bagi observasi sistem informasi peringatan dini cuaca ekstrim untuk keselamatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun