Mohon tunggu...
Yeremias Nino
Yeremias Nino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musafir

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Yesus Kristus Menurut Ajaran Gereja Katolik

13 Februari 2021   08:27 Diperbarui: 13 Februari 2021   08:38 7448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati merupakan  inti atau pokok iman kepercayaan orang Kristiani.  Kebangkitan Yesus Kristus menjadi salah satu pokok terpenting dari sekian pokok-pokok pengajaran kekristenan, karena jika Yesus tidak bangkit dari antara orang mati maka pokok-pokok ajaran kekristenan lainnya tidak berarti. Kebangkitan Yesuslah yang memberikan makna serta arti dari seluruh pokok pengajaran kekristenan dan seluruh kegiatan umat Kristiani. Orang Kristiani percaya bahwa esksistensi Yesus Kristus di kayu salib merupakan bukti cinta kasih Allah yang sungguh luar biasa bagi umat-Nya.

 Kebangkitan Yesus Kristus membawa kabar gembira bagi semua umat yang percaya kepada-Nya. Kabar gembira ini kemudian diwartakan di seluruh dunia. Kebangkitan Yesus pertama-tama diwartakan oleh murid-murid-Nya. Tema pewartaan murid-murid Yesus di setiap daerah adalah tentang kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus adalah pemberi motivasi, semangat, harapan, kepastian keselamatan serta kekuatan kepada umat Kristiani di seluruh muka bumi dari zaman ke zaman untuk hidup memuliakan Tuhan dan melayani sekalipun akan menghadapi berbagai ancaman maut. Kebangkitan Kristus sangat penting di dalam serta dipahami oleh umat Kristiani agar tetap hidup setia beriman kepada Tuhan karena kebangkitan Yesus menjamin kebangkitan setiap orang beriman kepada Tuhan Yesus.

1. Arti Kebangkitan Yesus

W.J.S. Poerwadarminta penyusun Kamus Umum Bahasa lndonesia menulis bahwa kebangkitan berasal dari kata dasar bangkit yang berarti "bangun untuk hidup kembali". Kata yang dipakai dalam Perjanjian Baru mengenai kebangkitan adalah Anastasia, yang berasal dari kata kerja anistemi yang berarti bangkit. Selain itu dipakai juga kata egeiro yang berarti bangun. Kata kebangkitan sangat banyak kita jumpai dalam Perjanjian Baru dan sangat penting dalam ajaran agama Kristen sebab tanpa kebangkitan Yesus maka tidak akan ada Kekristenan. Kebangkitan Yesus Kristus adalah berita sentral dari agama Kristen sebab melalui kebangkitan Yesus Kristus kita mempunyai hidup kekal dalam Yesus yang telah bangkit itu[1].

 

W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan dengan sangat spesifik bahwa arti kebangkitan Yesus merupakan iman kepercayaan orang Kristiani. Orang Kristiani percaya bahwa kebangkitan Yesus merupakan suatu realitas yang terjadi dan sungguh ada. Kebangkitan Yesus sesungguhnya mau mengajarkan umat Kristiani agar mereka percaya kepada Tuhan bahwa kebangkitan-Nya merupakan inisiatif dari Allah sendiri untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Kebangkitan Yesus telah mengalahkan maut dan akan membangkitkan manusia dari segala dosa. Ini adalah iman kepercayaan orang Kristiani yang sejati. Orang Kristiani percaya bahwa kebangkitan Yesus akan membawa damai dan sukacita bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

 

Mengingat bahwa Yesus pernah berkata, Ia akan bangkit pada hari ketiga, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi takut murid-murid-Nya akan mengambil mayat-Nya, lalu berkata, "Lihatlah kubur kosong. Ia telah bangkit." Mereka lalu meminta kepada Pilatus supaya ia menyirim penjaga-penjaga ke kubur Yesus. Kata Pilatus "ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." Maka pergilah mereka dan dengan penjaga-penjaga itu mereka memeteraikan kubur itu dan menjaganya (lih. Mat 27:62-66)[2]. 

 

Injil Matius menggambarkan dengan sangat spesifik bahwa sebelum Yesus menghadapi ajal-Nya, Ia mengatakan bahwa  Ia akan bangkit pada hari ketiga. Yesus mengatakan hal ini kepada kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi yang akan menghukum-Nya. Yesus berani mengatakan demikian karena Ia adalah Putera Allah yang diutus Bapa-Nya ke dunia untuk menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa dan Ia adalah satu-satu-Nya yang akan menyelamatkan umat manusia. Ia menyadari bahwa tugas perutusan-Nya tidak lain dan tidak bukan adalah menyelamatkan manusia dari segala dosa. Ia sungguh menyadari tugas perutusan dan menjalankan tugas perutusan ini sampai tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun