Mohon tunggu...
Yeremia Gerald Mangaraja Lubis
Yeremia Gerald Mangaraja Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Find me at instagram:@yeremiageraldd

Seorang Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2019 yang mempunyai hobby membaca mengenai politik dan strategi dalam politik baik domestik maupun internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Perang Sun Tzu, Sebuah Seni dan Strategi untuk Memperoleh Kemenangan

3 Desember 2021   02:16 Diperbarui: 3 Desember 2021   02:30 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Bab 2 dari buku Sun Tzu juga mengatakan “Pisau tersarung dalam senyum”maksud dari perkataan sun tzu ini adalah kita harus bisa mendapat kepercayaan musuh dengan cara memuji lawan dan bersamaan juga harus bisa menjilat musuh demi mencapai kemenangan.

Sun Tzu juga berusaha menyampaikan mengorbankan perak untuk mempertahankan emas agar bisa menciptakan situasi yang terlihat lawan merasa sudah meraih kemenangan,ketika musuh terlarut dalam situasi ini dipastikan musuh tidak tahu kita ada tujuan terselubung dan ketika musuh sudah semakin larut dan makin larut dalam situasi ini penting juga agar memenfaatkan situasi dan lebih fleksibel untuk mendapat keuntungan disetiap kemungkinan yang ada.

Seni muslihat termasuk juga mematai karena mata mata yang diserahkan untuk memantau lawan tidak hanya sebatas dari negara sendiri karena mata mata yang paling ampuh untuk menempuh informasi valid mengenai kekuatan lawan serta respon lawan adalah berasal dari pihak lawan itu sendiri namun disini juga harus sangat hati hati karena takutnya strategi yang lain bisa hancur seketika jika mata mata yang dibuat didalam lawan akan menjadi strategi bunuh diri dan musuh akan mudah mengalahkan karena musuh bisa dengan gampangnya menginterogasi mata mata yang dipercaya agar membocorkan seluruh strategi yang sudah disiapkan dengan matang dan bisa langsung mengalami kekalahan mutlak.

Merencanakan Serangan 

 Sun Tzu mengatakan seni berperang adalah mempertahankan negara sendiri,menghancurkan lawan adalah bonus.Karena kemenangan terbaik bukanlah menang 100 kali bertempur ,tetapi kemenangan sejati adalah menang tanpa harus bertempur .Kebijakan militer  yang terbaik yang pernah disampaikan Sun Tzu adalah menyerang strategi musuh,kedua adalah menyerang persekutuan musuh dan yang terakhir dan paling buruk menurut seorang sun tzu adalah menyerang negara”tembok’,tembok disini memiliki maksud  adalah negara yang memiliki massa yang banyak sera persenjataan yang lebih baik bahkan jauh dari kemampuan negara sendiri.

Mengapa menjadi kebijakan yang terburuk? Karena itu adalah kebijakan terkhir jika tidak ada lagi opsi lain .Sun Tzu juga menyampaikan kata kata mengenai pasukan adalah "Kalau memiliki kekuatan 10 kali kekuatan musuh, kepunglah dia; kalau lima kali, seranglah dia; kalau dua kali, hadapilah dia; kalau sama-sama kuat, pecah belahlah dia; kalau Anda kalah banyak, bertahanlah; kalau Anda bukan tandingan musuh, hindarilah dia,"

Perencanaan Strategi yang disampaikan Sun Tzu lebih mengedapankan yang namanya kontak langsung antar yang berkonflik karena sun tzu sendiri lebih mengedapankan kemenangan yang mutlak dimana definisi mutlak ini sendiri adalah dengan mengeluarkan modal sedikit mungkin ,baik itu dari tenaga,SDM dan juga biaya.

Melancarkan serangan 

 Dalam berperang hendaklah mencapai kemenangan yang cepat sebab jika kemenangan tertunda terus kekuatan pasti akan terus terkuras .Strategi yang dipaparkan Sun Tzu juga banyak tertulis dalam bukunya terletak pada bab 3 dan 4 yaitu “Giring macan untuk meninggalkan sarangnya” pentingnya hal ini adalah merupakan strategi agar muusuh kehilangan komando dan menguntungkan karena medan perang ancaman berkurang ketika hal ini sudah terjadi Sun Tzu mengatakan langkah selanjutnya yaitu “Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.” tujuannya adalah agar memanfaatkan emosi lawan karena biasanya lawan akan tergiring untuk menyerang secara membabi buta dikarenakan musuh meerasa tersudut,namun hal ini harus dihindari dengan perkataan Sun Tzu tadi.Dengan ini musuh pasti akan meredam serangan tadi dan bahkan bisa menyerah karena kepentingannya setidaknya sudah dapat

Tapi ada kemungkinan lain yang terjadi,maka dari itu harus bisa menyeimbangi antara menyerang dan bertahan disini juga Sun tzu menyampaikan strateginya yang berbunyi “Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok”yang dimaksud agar bisa membuat jebakan ketika musuh terpancing dan terpedaya dengan umpan yang diberikan .Umpan yang dimaksud disini berupa ilusi semata seakan memperoleh hasil seperti kekayaan dan kekuasaan .

Ini lah hal penting yang disampaikan Sun Tzu agar bisa mengatur semuanya secara rapi dan mulus baik secara serangan,bertahan dan rencana cadangan karena tidak boleh ada yang namanya mengangap lemah musuh dan terlalu takut akan musuh."Dalam perang, saya telah banyak mendengar tentang ketergesa-gesaan yang bodoh, tetapi belum pernah saya lihat permusuhan yang dibiarkan berkepanjangan sebagai kasus yang cerdik. Tak pernah ada kondisi yang diuntungkan dari perang yang berkepanjangan," kata Sun-Tzu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun