Mohon tunggu...
Sardjito Ibnuqoyyim
Sardjito Ibnuqoyyim Mohon Tunggu... Penulis - Buruh Pendidikan yang tak jelas

Hidup hanyalah sementara. Jika ingin hidup, haruslah cari makan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oh Indonesia Maya

20 Desember 2016   13:48 Diperbarui: 20 Desember 2016   14:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oh Indonesia Maya

"The question whether objective truth can be attributed to human thinking is not a question of theory but is a practical question. Man must prove the truth — i.e. the reality and power, the this-sidedness of his thinking in practice. The dispute over the reality or non-reality of thinking that is isolated from practice is a purely scholastic question." Bait ke 2 dari Theses on Feuerbach, Karl Marx.

Pertanyaan apakah kebenaran objektif dikaitkan kepada pemikiran manusia bukanlah sebuah pertanyaan teori melainkan sebuah pertanyaan praktis. Seseorang harus membuktikan kebenaran, contohnya, realitas dan kekuasaan, keberpihakan ini berdasarkan pemikirannya dalam praktek. Masalah atas pemikiran realitas dan yang bukan realitas terisolasi dari praktek merupakan sebuah pertanyaan yang skolastik.

Entah mengapa saya mengaitkan kutipan ini dengan judul tulisan saya, namun ini memang sangat berkaitan. Coba kita melihat realitas saat ini, ada banyak kok orang yang saling menghujat satu sama lain padahal belum tentu isinya valid. Mungkin diantara mereka tidak bertemu satu sama lain. Yah namanya teori kok.

Berbeda dengan orang yang ikut berpatisipasi. Mereka melihat dengan sudut pandang yang berbeda. Saya melihat mereka berani mencemoh lewat dunia maya dibanding mereka yang benar-benar ikut dalam suatu kejadian.

Oh Indonesia Maya...

Dalam kalimat kedua dalam kutipan tersebut, "Man must prove the truth — i.e. the reality and power, the this-sidedness of his thinking in practice." Apakah itu realitas atau kekuasaan, itu harus dilihat secara praktek. Kehatian-hatian inilah yang dibawa marx mengenai sebuah doktrin. Kehatian-hatian ini jika kita dalam sebuah kondisi praktek, itu belum tentu juga sebuah praktek. Bisa jadi itu adalah proses melihat dan sangat bernuansa doktrin.

Oh Indonesia Maya...

Tulisan ini bukanlah mengenai marx, tapi tentang berpikir kritis, karena teori marx sendiri merupakan salah satu metode kritis yang ada di dunia. Marilah kita hidup dengan tidak menghujat terlebih dahulu, namun kita harus melihatnya secara aksi. Jangan sampai kita terjeremus dalam lembah yang bagi saya sangat membingungkan, apakah ini fakta atau fiktif, marilah berhati-hati!

Salam Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun