Mohon tunggu...
Yeny Anggraeny
Yeny Anggraeny Mohon Tunggu... Freelancer - Kesmas Epid Unikal

Dos.pengampu Jaya Maulana M.Kes Nur Lu'lu Fitriyani M.Si

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obesitas Kian Menghantui Indonesia

9 Januari 2020   18:27 Diperbarui: 9 Januari 2020   18:40 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masalah Obesitas saat ini menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu ditindak lanjuti lebih serius untuk meminimalisir angka kematian akibat obesitas yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia. 

Seiring dengan berkembangnya waktu serta perubahan trend dan pola hidup yang kurang sehat, banyak sekali masyarakat Indonesia khususnya wilayah perkotaan yang mengalami obesitas. 

Menurut penelitian Cut Novianti Rachmi dan Alison Baur, perempuan yang tinggal didaerah perkotaan memang memiliki peluang obesitas 1,26 kali lebih besar dibandingkan yang tinggal dipedesaan.

Hasil Riskesdes 2018 menunjukkan, tingkat obesitas di Indonesia meningkat menjadi 21,8%. Prevalensi ini meningkat dari hasil Riskesdas 2013 yang menyatakan bahwa angka obesitas di Indonesia hanya mencapai 14,8%. Di sampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, bahwa hasil Riskesdas 2018 ini diambil dari 300 ribu sampel rumah tangga atau sekitar 1,2 juta jiwa, sedangkan sebaran angka obesitas pada orang dewasa >18 tahun di indonesia paling tinggi di Sulawesi Utara, yakni sebanyak 30,2%. Setelah itu DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Papua Barat.
Kenali Obesitas lebih dalam yuk!

Obesitas sendiri adalah peningkatan berat badan  yang  melampaui   batas   kebutuhan   fisik   akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Tipe obesitas ada 2 yaitu :

1. Apple-shapedd body
Pada obesitas tipe ini, distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian dada dan bagian pinggang. Tipe obesitas ini sangat memicu terjadinya diabetes, hipertensi, serta penyakit kardiovaskuler.

2. Pear-shapedd body.
Pada obesitas tipe Pear ini distribusi jaringan lemaknya lebih banyak dibagian panggul dan paha. Risiko untuk terjadinya penyakit lebih kecil, sedangkan kemungkinan sehatnya lebih besar dibanding dengan tipe apple, karena sel-sel lemak yang ada disekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Weni Kurdanti, dkk (2015),  faktor risiko terjadinya obesitas pada remaja antara lain adalah asupan energi , karbohidrat, lemak, asupan sarapan pagi, dan frekuensi fast food. Orang-orang dengan keadaan obesitas akan jauh lebih rentan terserang penyakit degeneratif seperti; Hipertensi, Jantung koroner, Diabetes Mellitus, Gout, Batu Empedu, dan Kanker. Hal ini disebabkan karena terjadi kelebihan penimbunan lemak sebanyak 20% dari berat badan idealnya. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas yaitu dengan ;

1. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang seperti buah dan sayur

2. Konsumsi gula, garam, dan lemak secukupnya

3. Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun