Mohon tunggu...
Yenny Wardati Arifah
Yenny Wardati Arifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pengalaman adalah kebermaknaan dalam pembelajaran hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ayah Terhadap Sibling Rivalry

22 Januari 2021   09:50 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persaingan antar saudara atau sibling rivalry merupakan masalah yang berkaitan dengan pengolahan emosi. Sibling rivalry terjadi didalam keluarga, bukan hanya pada masa anak-anak persaingan saudara ini terjadi melainkan berjalannya waktu akan berdampak untuk masalah individu maupun dalam lingkungan.

Fenomena masa anak-anak yang sering dianggap menjadi waktu dimana anak-anak mengalami sibling rivalry. Persaingan tingkat yang sama sering terjadi pada anak-anak antara usia 4 dan 6 tahun, inilah saat ketika anak-anak ingin mementingkan diri sendiri untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari orang tua dan orang dewasa di sekitarnya, jika dia merasa perhatian saudara kandungnya dialihkan oleh saudara-saudaranya, maka anak-anak akan menunjukkan perilaku yang menyinggung, provokatif, dan kritis.

Persaingan dan perselisihan dapat terjadi karena berbagai alasan. Faktor eksternal, termasuk sikap orang tua yang salah. Sebagai contoh membandingkan satu anak dengan yang lain, kehadiran anak kesayangan atau anak emas. Faktor internal, yaitu faktor internal dari anak itu sendiri. Seperti temperamen, sikap anak cuek dan suka mencari perhatian atau interupsi saudara laki-lakinya, perbedaan usia dan jenis kelamin. Maka hal ini dapat dihindari dan mendapat penanganan oleh kedua orangtua yang saling bekerjasama.

Ayah dan ibu memiliki kewajiban dalam mengasuh anak. Pengasuhan (parenting) yaitu keterampilan, kualitas, dan tanggung jawab sebagai orang tua dalam pendidikan dan perawatan anak. Kesadaran parenting adalah pengakuan akan pentingnya peran parenting merupakan sarana untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Bukan hanya ibu tetapi ayah juga memberikan kontribusi penting untuk anak-anak yang akan tumbuh, pengalaman seperti itu berpengalaman dengan ayah, akan mempengaruhi masa dewasa anak. Peran dan perilaku pengasuhan ayah juga mempengaruhi perkembangan kesejahteraan dan orientasi anak. Partisipasi dalam pengasuhan usaha seorang ayah yaitu berpikir untuk merencanakan, rasakan, perhatikan, pantau, evaluasi, khawatir dan berdoa untuk anaknya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi ayah akan membawa ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak, hanya dengan partisipasi yang tepat, antusias, positif, konstruktif dan mempromosikan pertumbuhan anak-anak.

Persaingan antara anak dan adik perempuannya yang baru lahir dapat diatasi dengan:

  • Dorong anak anda untuk berteman saat dikandungan sebelum kelahiran adiknya, membuat anak yang lebih besar tetap merasa penting dalam keluarga,
  • Hormati barang anak yang dianggap berharga, beri tahu anak apakah barang tersebut akan dipinjamkan atau digunakan untuk adik-adiknya kelak.
  • Berperilaku baik dan berbicara dengan baik. Tunjukkan dan ajarkan empati kepada anak agar anak dapat menerima adik barunya dengan baik. B
  • Ersama setiap anak secara teratur. Ini sangat penting untuk membangun kepercayaan dan keamanan satu sama lain.
  • Waktu bersama bisa dilakukan dengan kegiatan sederhana seperti membaca, jalan-jalan atau melakukan kegiatan keluarga.

Selain itu, orang tua harus menghindari beberapa hal saat menghadapi persaingan di level yang sama:

  • Jangan membandingkan anak dengan saudara kandung, saudara, atau teman.
  • Jangan hanya membela anak secara spesifik. Merupakan hal yang wajar untuk memiliki tingkat keintiman tertentu dengan seorang anak, tetapi jangan muncul di depan umum, karena ini dapat menyebabkan kecemburuan dan kebencian terhadap anak-anak lain.
  • Jangan memberikan privasi terlalu banyak pada anak, seperti menyediakan tv di kamar masing-masing anak. Ini menghilangkan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar memecahkan masalah dan bernegosiasi bersama.

Persaingan berlebihan pada tingkat yang sama yang melibatkan perilaku agresif (seperti terus menerus berteriak, melempar benda, melukai diri sendiri atau menghina) memerlukan perlakuan khusus. Persaingan saudara yang tidak tepat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kemarahan di masa dewasa. Maka pentingnya pengasuhan kedua orangtua sejak anak berusia dini, untuk meminimalisir terjadinya persaingan berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun