Mohon tunggu...
Yenny Novita
Yenny Novita Mohon Tunggu... Guru - Sharing 💐 Caring

Momie, Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bagaimana Kalau Aku Tidak Menulis?

10 Januari 2023   13:26 Diperbarui: 10 Januari 2023   13:44 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ya, bagaimana kalau aku tidak menulis

Dulu, kala di bangku SMA, aku tidak menyukai pelajaran Bahasa Indonesia, tidak semua topik, hanya bagian mengarang saja, entah itu membuat cerpen, membuat puisi dan lainnya. Bagiku mengarang itu sangat sulit, menuangkan ide kemudian merangkai kata demi kata menjadi kalimat-kalimat yang enak dibaca. 

Ah pelajaran apa sih ini, pikirku waktu itu. Iya.. iya, instruksinya menceritakan tentang kegiatanku saat libur sekolah, terdengar mudah kan? Tapi apakah boleh aku sekedar menulis bahwa kegiatanku hanya makan, tidur dan menonton TV dan mengulangnya sebanyak paragraf yang diinginkan guruku? Akan jadi lucu, bukan? 

Kalau dipikir lagi, mungkin inilah alasannya aku tidak suka instruksi itu, dan jadi tidak suka pelajarannya, karena tidak ada yang spesial dengan libur sekolahku, maka apa yang harus kuceritakan?  Dan lucunya aku menulis diary, aku menulis diary sampai SMA. 

Aku ingat, aku selalu suka mengoleksi notes lucu dan menumpahkan perasaanku disana. Aku tidak bingung menulis diary, karena ada sesuatu yang memang ingin kuceritakan, yang spesial dan penting untukku. 

Setelah itu aku tidak menulis diary lagi, terlalu kanak-kanak dan aku mulai enggan menulis panjang lebar. Aku menjalani hidupku, kuliah dan kegiatan lainnya. 

Tidak ada kegiatan menulis yang khusus, selain menulis materi kuliah, menulis jawaban dan pastinya menulis skripsi :) Sampai ketika aku bekerja, punya rekan kerja yang gemar menulis di kompasiana. 

Beliau senantiasa mendorong kami, para rekannya untuk menulis, apapun. Suatu ketika, teman satu per satu mulai membagi tulisannya di kompasiana dan yang aku lakukan hanya jadi pembaca. 

Aku ini termasuk yang tertinggal. Apa yang mau ditulis, kapan mau nulis, tidak ada waktu, sepulang kerja banyak sekali yang harus dibereskan, terutama bermain bersama putri kecilku (baca: momong). Siapa pernah punya pikiran yang sama? 

Wajar, pasti ada masa kita meragukan diri kita sendiri sampai pada masa cukup percaya diri untuk menembus keraguan dan ketakutan itu. Rasanya, semangat menulis dari rekan kami itu mulai membuahkan hasil. 

Aku mulai menulis, menulis dan menulis lagi. Masih 4 artikel, tapi aku mengapresiasi kemajuan diriku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun