Mohon tunggu...
yeni sumiati
yeni sumiati Mohon Tunggu... Guru - English teacher

English teacher since 2002 until now

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Senyummu Mengandung Umpan

19 Oktober 2021   12:55 Diperbarui: 19 Oktober 2021   12:59 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Senyum sering diiringi dengan kebahagiaan dan keriangan sehingga kita sering tersenyum untuk hal-hal yang membuat hati senang. semenjak pandemi senyum itu terasa hilang karena kita diharuskan mematuhi protokol kesehatan . 

Penggunaan masker menutup senyum yang bisa menggambarkan hati yang memang senang . kadang tergelitik hati untuk membuat kampanye senyumlah sebelum senyum itu dilarang. ada saja keinginan untuk membuat zona senyum dimanapun kita berada. 

Bingung juga karena saya pribadi dikenal jarang tersenyum karena memang tipe saya yang serius. pandemi ini mengusik saya membuat suasana didalam kegiatan pembelajaran tetap ada senyum, meskipun tugas daring dan luring harus dilakukan dan beres sebelum supervisi dadakan yang sering terjadi.dilema memang jadi seorang guru yang harus profesional yang tetap tersenyum indah meskipun tertutup masker tapi tatapan mata yang berbinar menandakan siswapun senang belajar bersama.kangen tersenyum dengan bebas dan tertawa lepas itu yang kami rasakan  menghilangkan segala gundah gulana akan dateline kerja yang tiada henti.

Kelas yang menyenangkan membuat transfer ilmu pengetahuanpun menjadi mudah sehingga siswapun dengan senang hati menerima apa yang diajrkan oleh bapak ibu gurunya. guyonan dan candaan harus sering kali dilakukan didalam kelas sehingga senyumpun bisa hadir. 

Hati riang karena senyum siswa adalah umpan penyemangat guru dalam mencerdaskan anak bangsa. semangat selalu untuk guru- guru Indonesia tetap tersenyum untuk generasi yang lebih cerdas dan bahagia menyongsong masa depan bangsa yang lebih cemerlang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun