Mohon tunggu...
Yeni Rahmadhanti
Yeni Rahmadhanti Mohon Tunggu... Lainnya - 5/O5PPKM001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS PAMULANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa yang Salah dengan Kurikulum di Indonesia?

7 Juli 2021   15:17 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:20 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa persyaratan zaman sekarang? Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyaknya lapangan pekerjaan yang digantikan oleh robot, keterampilan yang dibutuhkan dalam industri saat ini yang tidak ada hubungannya dengan ilmu yang dipelajari di sekolah, dan sebagainya. 

Perubahan era  telah mengubah permintaan lapangan kerja. Saya pikir bahkan seorang YouTuber, selebritas, atau influencer dapat dianggap sebagai pekerjaan. Apakah sekolah diajarkan untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu? Belum, kan?


Ada juga banyak perusahaan yang telah mengubah sistem mereka untuk melakukan segalanya secara online. Hal-hal seperti memesan mobil secara online, berbelanja online, e-commerce, belajar online, dan mencari mitra kini dapat dilakukan secara online! Oleh karena itu, banyak pekerjaan yang mulai tergantikan oleh robot.


Sejak kemerdekaan 1945, Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum secara khusus ditujukan untuk menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun setiap kali kurikulum berubah, selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Tak terkecuali kurikulum saat ini yaitu kurikulum 2013. Dimana kurikulum saat ini juga masih banyak menuai kritik dan protes. Kritik dan protes tersebut muncul di beberapa kalangan terhadap isi dan kemasan kurikulum, ketanggapan guru, dan masih banyak lagi

Kurikulum ini memainkan peran penting untuk mewujudkan negara yang bertanggung jawab kreatif, inovatif dan ahli untuk generasi masa depan yang ahli serta berkualitas. kurikulum itu diibaratkan jantungnya sekolah, sekolah adalah jantungnya masyarakat, dan masyarakat adalah jantungnya negara. Oleh karena itu, jika negara memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan ahli maka mereka akan maju. Namun, pengembagan kurikulum sering kali menemui banyak masalah yang perlu diperhatikan dan dipecahkan.


Kebahagiaan, keberhasilan atau kegagalan seseorang, bahkan keberhasilan atau kegagalan sebuah keluarga, jatuh bangunnya sebuah bangsa. Semuanya dipengaruhi oleh sesuatu yang disebut karakter, karena karakter adalah yang paling penting dan mendasar. karakter sebagai mahkota kehidupan seseorang karena karakter ini, kita dapat membedakan antara manusia dan hewan.

Belakangan ini, Negara mengalami berbagai peristiwa yang membuat generasi muda dan masyarakat luas khawatir dengan munculnya berbagai masalah. 

Diantaranya, korupsi menjadi topik hangat di berbagai media, dan maraknya berita-berita menyesatkan (palsu) telah menyebabkan orang terjerumus dalam kekacauan dan keresahan. 

Cyber bullying menyerang generasi muda dari dewasa hingga yang tua seperti tidak memiliki aturan atau tata krama di dunia nyata maupun didunia maya, saling menyalahkan dan mengalahkan dengan mengungkapkan kemalangan kepada lawan bicaranya. Contoh lainnya adalah masalah prostitusi yang terjadi dalam masalah karakter yang membuat masyarakat umumnya merasa khawatir dan cemas yang menunjukkan bahwa moral telah jatuh, atau itulah kemerosotan karakter bangsa saat ini.


Dalam dunia pendidikan manajemen pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. karena manajemen pembelajaran merupakan pengawasan terhadap semua kegiatan pembelajaran yang tergolong dalam mata kuliah dasar dan penunjang dengan pengelolaan pembelajaran diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai, karena pengelolaan yang baik akan berdampak pada kegiatan pembelajaran tertentu dan dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang terbaik. Secara umum tujuan pembelajaran erat kaitannya dengan tujuan pendidikan karena pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang terbaik.


Penilaian Program for International Student Assessment (PISA) yang digunakan sebagai benchmark global untuk mengukur kualitas pendidikan di berbagai negara menjelaskan bahwa Finlandia unggul dalam tiga bidang penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa Finlandia berada di peringkat dalam sistem pendidikan.
Menurut saya, sistem pendidikan Finlandia tidak terlalu rumit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun