Biasanya, seorang pelaku bunuh diri berada dalam keadaan sangat tertekan. Langkah bunuh diri bisa saja dia lakukan karena terpicu oleh suatu konflik -- bahkan yang sepele sekalipun. Artinya, depresi itu sebenarnya sudah cukup lama membelitnya, tinggal menunggu pemicunya saja (precipitating event).Â
Misalnya pernah ada kasus, gara-gara tersinggung ketika istri minta uang belanja, seorang mantan karyawan diskotek bunuh diri. Masalah yang sebenarnya bukan karena ia dimintai uang belanja, melainkan karena ia sudah sekian lama mengidap depresi karena menganggur.Â
Orang yang sedang mengalami depresi membutuhkan empati dan dukungan emosional. Karena itu memintanya untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dapat dipercayai termasuk Profesional seperti Psikolog merupakan langkah awal proses penyembuhan.Â
Konseling yang tepat diharapkan dapat membuka pikirannya agar dapat segera mengatasi masalahnya. Ia bisa belajar mencintai dirinya sendiri, mencintai hidup yang diberikan Allah kepadanya sehingga membuatnya merasa lebih berharga.Â
"Orang melakukan bunuh diri karena ia sedang tidak sadar bahwa ia berharga dan masih memiliki Tuhan dalam hidupnya," kata Kristi tentang persoalan bunuh diri ini.
Dan tentu saja pelaku bunuh diri adalah orang yang "sombong" karena menganggap masalah hidupnya jauh lebih besar daripada Allahnya.
DAN SAYA PERCAYA, ITU BUKAN ANDA.
(SAHABAT PSIKOLOG | 085-885-606-309 | Disadur dari tulisan saya yang pernah dimuat di Majalah INTISARI )