Bagaimana kalau usaha pertamanya gagal? Sebagian besar ada yang berupaya lebih keras untuk melakukannya. Namun, banyak juga yang berusaha mencari bantuan agar bebas dari keinginan menjadi malaikat pencabut nyawanya sendiri.Â
Pilihan kedua tentu merupakan pilihan terbaik, daripada tersiksa selamanya di neraka.
Seorang rekan di kantor tempat dulu saya bekerja suatu hari datang dengan memakai jas dan mata sembab. Ia langsung masuk ke ruangannya. Dia jarang sekali pakai jas ke kantor dan biasanya selalu tersenyum ramah sambil menyapa orang yang ditemuinya begitu sampai di kantor.Â
Merasa ada yang aneh, saya sebagai pimpinan di situ mendatanginya dan menanyakan Ia ada masalah apa.
Sambil menangis Ia lalu membuka lengan jasnya dan menunjukkan banyak sayatan di pergelangan tangan kiri dan kanannya. Apa halnya?
Ternyata Ia merasa kurang mendapat perhatian dari ibunya yang bekerja sebagai Lawyer.
Ia sudah berulangkali mengatakan kepada Ibunya bahwa Ia butuh diperhatikan. Tapi Sang Ibu tetap sibuk dan kurang perhatian. Walau Ia dilimpahi kemewahan, misalnya baju bermerk desain ternama dunia, diberikan mobil desain terbaru begitu keterima kerja, bebas menunjuk kampus S2 mana saja untuk melanjutkan kuliah, namun Ia merasa tetap kekurangan perhatian Ibunya.
Itulah sebabnya Ia ingin bunuh diri supaya Ibunya tahu bahwa Ia sangat membutuhkan perhatian dari Ibunya. "Supaya Mama saya sadar," katanya.
Saya lalu mengajaknya untuk berpikir dari sisi yang lain, betapa Ia beruntung memiliki Ibu yang perhatian, walau bentuknya berwujud benda. Dan kalau Ia mau diperhatikan Ibunya, justru Ia yang harus "mengejar" Ibunya. Tetap bangun ketika Ibunya pulang malam untuk menyambut Ibunya misalnya, dan melakukan hal lain yang membuat Ibunya bahagia. Karena Ibunya pasti lelah pulang malam dari kerjaan dan masih harus mengurus anak-anaknya. Hanya Ibunya tidak pernah menyampaikan keluh kesahnya ke anak-anaknya.
Ia pun tersadar dan menghapus airmatanya dan kembali bekerja.
Selanjutnya Ia berusaha membangun hubungan yang baik dengan Ibunya dan mulai mendapatkan perhatian yang lebih dari Ibunya yang tetap sibuk bekerja sebagai Lawyer.