Mohon tunggu...
Yemima Simbolon
Yemima Simbolon Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tulang Punggung Perekonomian Indonesia di Masa Covid-19, Mahasiswa Edukasi Ekonomi Kreatif Berbasis Digital

3 Agustus 2021   15:15 Diperbarui: 3 Agustus 2021   15:51 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

doc:pribadi
doc:pribadi

Berdasarkan data dari WHO terhitung per 31 juli 2021 data sebaran virus COVID-19 Terkonfirmasi 196.553.009 jiwa dan  Meninggal 4.200.412 jiwa. Berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah di masing-masing negara guna meminimalisir potensi penyebaran Virus. Termasuk Indonesia yang per tanggal 31 juli 2020 (https://covid19.go.id) kasus Positif mencapai 3.409.658 jiwa, Sembuh 2.770.092 jiwa, dan Meninggal 94.119 jiwa, Indonesia  telah menerapkan berbagai kebijakan seperti PPKM daerah Jawa dan Bali. Sebagian akibat dari adanya kebijakan tersebut tidak hanya berdampak terhadap sektor ekonomi beberapa Individu melainkan perekonomian secara nasional. Aktivitas yang mengalami penurunan menyebabkan terganggunya keseimbangan pasar.

Menurut Badan pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Industri Kreatif atau yang dikenal dengan istilah Ekonomi Kreatif merupakan salah satu sektor starategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Ekonomi Kreatif Berbasis digital merupakan salah satu solusi agar aktivitas perekonomian Indonesia dapat bangkit di masa pandemi COVID-19.

Efek domino dari pandemi covid-19 berimbas terhadap melemahnya kondisi perekonomian,  imbas tersebut juga dirasakan oleh masyarakat Karanganyar Gunung kecamatan Candisari Kota Semarang yang merupakan salah satu lokasi tempat Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universita Diponegoro tim 2 diterjunkan dan mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's). Ekonomi Kreatif Berbasis Digital merupakan konsep Ekonomi baru yang mengandalkan ide dan penegetahuan dari Sumber Daya Manusia sebagai faktor produksi yang utama, melalui penggunaan digital diharapkan agar ekonomi kreatif tetap tumbuh dan berkembang dimasa pandemi covid-19.  Program edukasi Ekonomi Kreatif Berbasis Digital dilakukan dengan mengedukasi masyarakat RT 07/RW 02 melalui video, poster, dan sesi tanya jawab menggunakan Grup masyarakat pada aplikasi WhatsApp. Mahasiswa juga mengajak masyarakat untuk mengubah ide, hobi atau bakat menjadi sebuah peluang usaha. Ada 17 Subsektor Ekonomi Kreatif yang kiranya dapat dikembangkan diantaranya :

  • Pengembang permainan
  • Arsitektur
  • Desain interior
  • Musik
  • Seni rupa
  • Desain produk
  • Fashion
  • Kuliner
  • Film Animasi dan video
  • Fotografi
  • Desain Komunikasi Visual
  • Televisi dan Radio
  • Kriya
  • Periklanan
  • Seni pertunjukan
  • Penerbitan
  • Aplikasi

Mahasiswa juga telah memberikan 24 buah tripod mini yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat setempat sebagai bentuk dorongan dan dukungan kepada masyarakat agar bisa mengubah ide, hobi, maupun bakat mereka untuk memulai maupun mengembangkan Ekonomi Kreatif kedepannya. Ekonomi kreatif berbasis Digital Sebagai Tulang Punggung Perekonomian Indonesia di Masa Pandemi covid-19. Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit. (Yemima Simbolon)

DPL : Damar Nurwahyu Bima,S.Si,M.Si.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun