Mohon tunggu...
Yemima AnugrahLestari
Yemima AnugrahLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Yemima

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menelaah Penggunaan Bahasa Media Metrojambi.com

17 Oktober 2022   06:28 Diperbarui: 17 Oktober 2022   07:21 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi informasi yang cepat berkembang menuntun jurnalisme berkembang sangat pesat. Tahapan untuk menyampaikan suatu informasi juga berubah seiring perkembangan zaman.

Untuk memenuhi kebutuhan manusia, internet hadir. Internet hadir di Indonesia pada tahun 1990-an (Widodo, 2020, h. 43). Hadirnya internet Indonesia membuat banyaknya perubahan. Dengan adanya Internet semua dapat dilakukan dengan cepat, khususnya dalam bidang jurnalisme online.

Jurnalisme online merupakan "jurnalisme masa depan" yang akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hal itu membuat jurnalisme online dapat menyaluran segala sesuatu dimana dan kapanpun selama ada jaringan internet.

Internet membuat semua pekerjaan dapat dilakukan dengan serba cepat agar sebuah berita dapat diterima oleh masyarakat dengan cepat dan tepat. Namun, dibalik kecepatan internet dalam suatu media, membuat beberapa konten berita tidak maksimal. 

Permasalahan media di masa kini adalah berita harus dimuat secara akurat dan cepat. Dengan adanya kecepatan tersebut membuat para jurnalis juga diharuskan dapat memuat berita dengan menerapkan bahasa jurnalistik pada media pemberitaan.

Penggunaan gaya bahasa yang sederhana dan dapat dengan mudah diterima oleh pembaca merupakan berita yang baik. Namun, tidak semua orang yang terlibat dalam produksi berita memahami pentingnya menggunakan terminologi jurnalistik ketika memproduksi berita di media massa.

Bahasa jurnalistik memiliki beberapa ciri khas, yaitu singkat, padat, jelas, demokratis, sederhana, merakyat, dan menarik. Bahasa jurnalistik dibangun di atas bahasa baku, tidak mengabaikan aturan tata bahasa, memperhatikan ejaan kosakata jurnalistik yang benar sesuai dengan perkembangan masyarakat. Hal tersebut memperlihatkan bahwa berita yang ada dalam sebuah media mempunyai kriteria bahasanya sendiri (Ratipah, dkk. 2021, h.33)

Oleh sebab itu, bahasa berita harus diterapkan dengan benar karena bahasa berita akan memungkinkan pembaca untuk memahami arti dari konten berita dan penggunaan bahasa yang baik dan benar akan membuat pembaca memahami bahasa sesuai dengan Pedoman Universal Ejaan dalam Bahasa Indonesia (PUEBI).

Sumber: metrojambi.com
Sumber: metrojambi.com

Metro Jambi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun