Mohon tunggu...
Yemima AnugrahLestari
Yemima AnugrahLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Yemima

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menilik Dua Film Romansa Apik yang Berbeda Zaman

15 September 2022   20:54 Diperbarui: 15 September 2022   21:09 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sedang bosan, kita akan mencari sebuah hiburan. Mencari sebuah hiburan di masa kini adalah hal yang mudah. Salah satunya kita dapat menikmati sebuah hiburan berupa menonton film.

Dalam dekade terakhir, perkembangan industri sangatlah pesat. Khususnya film, dunia perfilman memiliki banyak perkembangan. Perkembangan tersebut berupa teknologinya bahkan sampai ke dalam tema film yang bervariatif. 

Film merupakan gambar yang bergerak (motion pictures) yang membagikan sebuah narasi atau cerita. Selain itu, film juga merupakan hasil komunikasi karena film merupakan sebuah proses penyampaian pesan ke publik. (Astuti, 2022, h. 5).

Film memiliki beberapa bagian, yaitu

1. Paradigma

Pendekatan atau paradigma menurut Harmon (dalam Moleong, 2004, h. 49) mendefinisikan paradigma merupakan upaya dasar untuk melihat tanggapan orang lain, berpikir, menilai, dan melaksanakan hal yang berkaitan dengan kenyataan.

Terdapat beberapa paradigma dalam Film, yaitu

a. Paradigma Fungsionalisme

Paradigma fungsionalisme dipahami sebagai pandangan yang menganggap masyarakat sebagai sistem yang memiliki keterkaitan, selain itu paradigma ini tidak menerima hal yang dapat menggoncang status quo pada suatu peristiwa.

b. Paradigma Empirisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun