Mohon tunggu...
Yeftha Adinta
Yeftha Adinta Mohon Tunggu... Jurnalis - Hey ladies

Yes YOU!

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengidentifikasi Cara Pengelolahan dan Memperkenalkan Jagung Bose Khas NTT

13 September 2018   11:58 Diperbarui: 13 September 2018   12:37 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.ntt-news.com

Provinsi NTT,Kabupaten Kupang, merupakan salah satu tempat yang memiliki banyak wisata dan kuliner yang menarik untuk dicoba. Daerah kupang memiliki hasil panen yang baik  terutama hasil panen jagung.  

Para petani jagung menanam jagung untung dijual dan untuk bahan makanan sehari -- hari. Salah satunya yaitu Jagung bose yang  hanya dibuat dari jagung putih,ini mirip dengan tradisi rakyat Meksiko yang hanya membuat tortilla dari jagung putih. 

Pada dasarnya, hanya ada sedikit perbedaan antara jagung kuning dan jagung putih. Biasanya, jagung putih justru lebih manis rasanya. Jagung putih mengandung karbohidrat yang sama dengan jagung kuning, tetapi kekurangan kandungan vitamin A (karotin). 

Daerah Kupang memiliki salah satu hasil panen yaitu ladang jagung yang terkenal serta pengelolahannya yang unik. Salah satu olahannya yaitu jagung bose , jagung bose ini sudah menjadi makanan pokok pengganti nasi yang mengandung banyak nutrisi dan karbohidrat. Jagung bose ini sudah ada sejak lama yang sudah diturunkan turun menurun dari masa ke masa dan sudah menjadi tradisi orang Kupang . 

Jagung bose merupakan kuliner yang wajib untuk dicicipi saat berada di Nusa Tenggara Timur . Jagung bose (kadang-kadang juga disebut katemak) rasanya tawar - seperti halnya nasi. Cocoknya disantap dengan karmanaci dan daging se'i. 

Daging  Se'I ini  adalah daging yang diasap yang juga merupakan makanan khas berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Daging dimasak dengan kayu bakar yang berjarak jauh, sehingga bukan lidahapi yang mematangkan daging, melainkan asap panas. Terdapat se'i dari daging sapidan daging babi, bahkan akhir-akhir ini terdapat juga se'i dari daging ikan. Apabila baru diasap, daging ini bisa langsung dimakan dengan mengirisnya tipis. Namun apabila daging ini telah disimpan beberapa hari, maka harus digoreng kembali, atau dimasak dalam tumisan bunga pepaya dan sayur-mayur lain . 

Untuk menetralkan pantangan  ini, jagung bose dan daging se'i harus didampingi lawar ikan. Inilah salah satu penyebab mengapa lawar ikan akan selalu hadir dalam kuliner di Nusa Tenggara TImur. Lawar ikan dibuat dari teri segar (mentah) yang direndam cuka selama 10 menit, dan dibumbui irisan bawang merah, lombok, garam, serta perasan jeruk nipis.

Proses pembuatan jagung bose cukup rumit juga  karena  Jagung ini dipanen setelah kurang lebih empat bulan lamanya  dan setelah  dipanen lalu jagung ini dibersihkan untuk memisahkan jagung yang rusak dan yang baik, biasanya jagung yang rusak tidak dibuang tetapi diberikan kepada hewan ternak . Setelah itu jagung yang baik ini akan dikemas dalam ikatan (futpena) Bahasa dawan (daerah). 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kemudian jagung ini dikemas dalam rumah bulat dan diasapkan untuk menjaga kualitas jagung agar tidak rusak dan terhindar dari hewan yang menganggu. Jagung bose ini nantinya akan di tumbuk menggunakan lesung yaitu seperti wadah tempat menaruh jagung yang akan ditumbuk  dan alung yaitu kayu panjang untuk menumbuk jagung sampai terlepas kulit jagung dan dibersihkan menggunakan niru (tapis) sampai bersih . 

Biasanya jagung bose ini diolah berupa bubur jagung unik yang juga merupakan hidangan tradisional dari Nusa Tenggara Timur.  Dalam hidangan ini juga, terkandung campuran kacang merah dan kacang tanah di dalamnya. Kesan gurih yang ada pada bubur ini, dikarenakan hidangan ini mengandung juga santan kelapa. 

Jadi bagi pecinta kuliner wajib mencicipi masakan khas Nusa Tenggara Timur ini karena rasanya lezat dan juga memiliki rasa yang khas dan berbeda dari bubur biasanya .  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun