Mohon tunggu...
Sayed Mahdi
Sayed Mahdi Mohon Tunggu... Editor - Menyelamatkan Lingkungan Hidup Dimulai dari Tindakan Awalmu...https://meutani.blogspot.com

Peminat Masalah Pertanian, Lingkungan Hidup, Olahraga dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mungkinkah Berkinerja Tanpa Pengalaman di Bidangnya?

23 Oktober 2019   22:49 Diperbarui: 23 Oktober 2019   22:56 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Ilustrasi | medaninside.com

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim
Dilansir Kompas.com, Nadiem Anwar Makarim lahir di Singapura 4 Juli 1984. Pendidikan SMA: berpindah dari Jakarta ke Singapura. Salah satunya di United World College of Southeast Asia,  S1 Hubungan Internasional Brown University, Amerika Serikat (AS), S2 Master of Business Administration Harvard Business School, Amerika Serikat (AS).

Sedangkan Karier : Konsultan McKinsey & Co (2006-2009), Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia (2011-2012), Chief Innovation Officer Kartuku (2013-2014) Co-Founder dan eks CEO Gojek (2010-2019).

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali
Zainudin Amali adalah lulusan dari STIE Swadaya Jakarta pada 1992. Ia kemudian meraih gelar sarjananya ketika usianya sudah menginjak 30 tahun. Selepas itu, Zainudin tak langsung terjun ke dunia politik. Ia berkarier dengan memimpin sejumlah perusahaan, seperti PT. Makmur Triagung, PT. Surya Terang Agung, PT. Gitrana Sendiko, hingga PT. Putra Mas (okezone.com).

Dijelaskan tribunews.com, Zainudin Amali merupakan Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019. Ia juga merupakan anggota DPR RI selama empat periode dan menempati berbagai komisi.

Untuk periode 2014-2019, ia menduduki Komisi II yang mengurus Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, serta Pertanahan dan Reforma Agraria.

Itu profil singkat 3 orang menteri kabinet periode 2019-2024, yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah Presiden Jokowi menyerahkan suatu urusan kepada ahlinya, atau sudahkan Presiden Jokowi melaksanakan anjuran direct man and the rect place?

Benar memang, pemilihan dan penempatan kabinet sebagai pembantu presiden merupakan hak perogatifnya presiden. Tetapi boleh donk selaku warga berharap sesuatu yang lebih baik untuk NKRI lima tahun ke depannya.

Tanpa bermaksud untuk merendahkan kemampuan seseorang, sebagai warga negara yang baik tetap berharap apa yang telah menjadi pilihan Presiden akan mampu memberikan sesuatu yang lebih baik untuk negara tercinta Republik Indonesia di 5 tahun ke depan 2019-2024.

Sehingga dengan demikian, keraguan terhadap pertanyaan yang muncul di benak "Mungkinkah Berkinerja Tanpa Pengalaman di Bidangnya?" akan segera sirna. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun