Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

peminat humaniora

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puan Bergincu Ungu

5 September 2022   22:30 Diperbarui: 5 September 2022   22:35 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak tok tak tok

Langkah kaki sepatu high heels merek LV di lobi rumah, berderap-derap serupa barisan pasukan berkuda para pemungut cukai berkeliling menagih pajak. Ujung gaunnya (yang) ala-ala cinderela melantai dengan santainya. "Biar dikata merakyat," katanya.

Anting-anting berkilau-kilau, bergemerincing dengan halusnya. Sehalus aroma pewanginya yang semerbak di sudut-sudut ruangan, hingga menelusup ke sudut-sudut toilet.  Memang begitu gayanya. Jari-jarinya yang lentik menyangga sebatang rokok putih, yang sedang menamu di bibirnya yang ungu. Lalu, darinya mengepul asap dalam bentuk lingkaran-lingkaran kecil. Eksotis. Nyeni. 

Matanya menerawang lapang. Sementara, waktu terus menipis. Makin tipis menggerus waktu.

Itu sore, puan bergincu ungu, bertelut sambil menujumkan waktu. Akankah tiba saatnya, menjadi ratu. 

Depok, 2022       

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun