Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Saya Ber-IndiHome, Maka Saya Ada

17 Juli 2022   20:28 Diperbarui: 17 Juli 2022   20:30 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu cara mengisi waktu si Sulung dengan mbah Kung di kampung, saat masih susah sinyal (dokpri: Juni 2018)

19 Agustus 2020, melalu pesan pendek, adikku di Kedunglegok (Kab. Purbalingga) mengabarkan hal penting: "Sekarang di rumah sudah ada internet". Spontan saya berteriak. "Akhirnya... pasti IndiHome ya!" Adikku hanya menjawab singkat: "Yess!"

Segera saya video call bapak. Dan, benar adanya. Wajah sumringah bapak, juga ibu, tampak merekah. Beda jauh dengan sebelumnya, yang bisa kudengarkan hanyalah suaranya. Itupun dengan rasa was was, karena setiap saat bisa terputus saat pulsa habis. Sudah ada whatsapp, tapi sinyal yang buruk, seringkali membuat kami tidak nyaman.

Kali ini, bapak dan ibu bisa leluasa menikmati manfaat internet tanpa batas. Lagi-lagi, rasanya geli sendiri mengingat masa-masa berburu sinyal di tengah persawahan, di ketinggian pohon, atau di atas genting. Tapi jika untuk sekadar menerima pesan, handphone cukup ditempatkan di dekat jendela ruang tamu secara status quo, tak bergerak.

Berkat internetnya Indonesia, di saat rindu meradang, IndiHome menyatukan rinduku dan bapak-ibu menjadi lebih hangat dan tak berjarak.

Sejak Januari 2020, saya telah menjadi "pengikut" IndiHome. Berawal dari pindah rumah ke Depok, kebutuhan akan internet semakin tinggi. Bahkan kebutuhan itu semakin meninggi di saat terjadinya pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia, di bulan Maret 2020.

Tiba-tiba musti bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah. Perubahan kebiasaan yang sungguh tidak mudah. Rapat-rapat yang biasa dilakukan secara tatap muka, harus berubah secara online. Demikian pun, kami sekeluarga harus beribadah dari rumah melalui siaran livestreaming di youtube.

Harus diakui bahwa pandemi Covid-19 telah mendisrupsi banyak hal. Dampak paling terasa adalah jam kerja yang justru bertambah saat work from home (WFH). Rapat dari jam ke jam dan dari pelatihan satu ke pelatihan lainnya, yang semuanya dilakukan secara online, tak terasa waktu berjalan sangat cepat. Bahkan seringkali melebihi jam kerja. Banyak yang berseloroh, saat online justru jam kerja berubah menjadi 24 jam.

Berkoordinasi, rapat, dan pelatihan yang dilakukan secara online memang menguras waktu dan energi. Belum lagi jika ada kendala jaringan, susah sinyal dan lain-lain. Tidak mudah, tetapi pekerjaan harus terus berjalan.

Meeting online SOP pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah (Dokpri, Maret 2021)
Meeting online SOP pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah (Dokpri, Maret 2021)

Di sinilah saya merasa tidak salah memilih IndiHome, Telkom Indonesia sebagai partner kerja. Sejak awal pandemi hingga sekarang, nyaris tanpa kendala berarti. Semua tanggung jawab pekerjaan yang dilakukan selama bekerja dari rumah bisa berjalan dengan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun