Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Verbo Tuo...

25 Desember 2020   22:20 Diperbarui: 25 Desember 2020   22:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri. Misa Natal 2020 diikuti secara online

Seorang kawan mengeluh karena bisnisnya mandeg, omzet turun drastis. Sektor transportasi yang ia geluti ikut terpukul oleh dampak pandemi Covid-19. Untunglah, ia segera bangkit dan (terpaksa) mengubah haluan. Jual beli sepeda (bermerk) menjadi pilihan alternatifnya untuk survive. 

Dalam berbagai pengakuan di media sosial, para trainer dan motivator pun merasakan merosotnya grafik pelatihan yang diadakan tatap muka. Terpaksa ada yang dijadwal ulang atau bahkan dibatalkan. Tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka beradaptasi, beralih (dan mengembangkan) training-training online.

Guru-guru, dan bahkan orangtua tak kalah "berdarah-darah" beradaptasi dengan teknologi demi mendukung anak-anak dalam pembelajaran jarak jauh. 

Narasi di atas hanyalah sebagian kecil contoh orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19, baik langsung maupun tidak langsung. Bahkan termasuk ruang-ruang peribadatan yang dibatasi pelaksanaannya, guna menghindari kerumunan dan menjaga kesehatan.

Dan, tentu masih banyak pihak-pihak yang merasakan "ganasnya" dampak pandemi, baik lingkup nasional maupun global. Namun, perlahan tapi pasti, harapan akan berakhirnya pandemi sudah mulai terasa dengan hadirnya vaksin ke Indonesia. Semoga demikian adanya.

Dalam situasi pandemi, natal 2020 dirayakan dalam kesederhanaan tapi penuh pengharapan. Sederhana, karena sejatinya Dia hadir sebagai manusia dengan segala nilai dan kelengkapan kemanusiaan. Ia bergaul, menangis, dan tertawa sebagaimana manusia alami pasang surutnya. 

Natal 2020, yang tersurat dalam tema "Dan, mereka akan menamakan Dia Imanuel - yang berarti Allah menyertai kita!" merupakan wujud pengharapan sekaligus bukti bahwa Tuhan menyertai manusia, dalam untung dan malang, dalam hal-hal keseharian, sepanjang waktu. 

Sepakat dengan homili Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam misa natal, 25 Desember 2020, bahwa di tengah situasi pandemi ini, kita justru "ditantang" untuk mewujudkan optimisme dalam bentuk "rajin berbuat baik", dalam bentuk apapun, sekecil apapun. Termasuk mendukung siapapun yang memiliki kehendak baik memperbaiki negeri ini. 

"Kita diharapkan, didorong oleh semangat natal ini untuk semakin mewujudkan jati diri kita sebagai umat yang rajin berbuat baik. Misalnya merawat dan  mengembangkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Membangun kehidupan bersama sebagai warga bangsa, bekerja sama dengan pemerintah dan semua yang berkehendak baik, bertolong-tolongan untuk meringankan beban-beban kehidupan, semakin rela berbagi, dan sangat penting juga menjauhkan diri dari godaan untuk mengumbar ujaran kebencian, kebohongan publik, dan keserakahan dalam berbagai macam bentuknya dengan memperdalam faham dan penghayatan kehidupan iman kita."

Lalu, jika ditanya kenapa kita perlu melakukan semua itu. Jawaban Petrus saat mau menjalankan perintah Guru untuk kembali menaburkan jalanya, cukup mewakili iman kita bahwa: "In verbo autem tuo laxabo rete" (Karena Engkau menyuruhnya, maka aku akan melakukan juga). 

Tiada lain karena kita mengimani bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan menyertai kita, sampai akhir zaman. Imanuel!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun