Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - BERBAGI INSPIRASI

writer and journalist ] yayatindonesia@gmail.com ]

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Shin Tae-yong Kehilangan Akal

10 Januari 2023   04:28 Diperbarui: 11 Januari 2023   20:10 30720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fachrudin Ariyanto Gagal (Foto: www.kompas.com)

Pada saat yang sama, ketika Klok dan Marselino tertekan, justru di kedua sisi permainan, bertumpuk empat pemain yang sepertinya mubazir dan tidak terkoneksi, yaitu Pratama Arhan dan Yakob Sayuri di kiri serta Asnawi Mangkualam dan Saddil Ramdani di kanan.  

Entah mengapa Shin Tae-yong memutuskan menerapkan formasi tiga bek sejajar, padahal ia tahu tidak memiliki gelandang jangkar tangguh, karena Rachmat Irianto cedera.

Mungkin akan lebih membantu apabila Syahrian Abimanyu atau Ricky Kambuaya yang dimainkan, dengan mengeluarkan salah satu dari Yakob Sayuri atau Saddil Ramdani.

Syahrian Abimanyu bisa dipasang menjadi double-pivot dengan Marc Klok, sedangkan Kambuaya bisa difungsikan sebagai breaker di lini vital untuk menemani Klok. Dengan demikian, maka formasi tetap 3-5-2, dan Marselino Ferdinan akan memiliki keleluasaan untuk menjadi play-maker melayani Dendy Sulistyawan dan Yakob Sayuri sebagaimana ketika melawan Vietnam pada leg 1.

Akhirnya Asnawi dan Pratama Arhan bermain serba salah. Mau over-lapping, selalu mentok karena di depan mereka ada Saddil Ramdani dan Yakob Sayuri, sehingga fungsi bek-sayap mubazir.

Shin Tae-yong seperti kehilangan akal dan tidak segera memerintahkan Saddil dan Sayuri untuk bermain ke dalam, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marselino Ferdinan, karena anak muda itu 'dipaksa' turun untuk menolong Marc Klok.

Shin Tae-yong Panik

Ketika gol kedua Vietnam melalui Nguyen Tien Linh terjadi pada menit ke-47, Shin Tae-yong terlihat panik, dan memutuskan mengganti Asnawi Mangkualam yang kepayahan dan Saddil Ramdani yang keberadaannya benar-benar mubazir.

Jordi Amat Gagal Amankan Gawang (Foto: KompasTV)
Jordi Amat Gagal Amankan Gawang (Foto: KompasTV)
Memasukkan Kambuaya dan Witan Sulaeman adalah keputusan tepat, sehingga lini tengah menjadi lebih solid karena diisi Klok, Kambuaya dan Marselino. Kemudian Yakob Sayuri menjadi bek sayap kanan, dan Witan Sulaeman dan Dendy Sulistiawan mengisi lini depan.

Formasi berganti menjadi 3-5-2, dan terbukti mampu menguasai penguasaan bola hingga 53 persen. Sayangnya, Indonesia sudah kehilangan momentum di 45 menit awal, dan Marc Klok serta Marselino Ferdinan sudah kehabisan napas di babak kedua.

Meskipun menguasai penguasaan bola, namun Dendy Sulistyawan yang sudah kepayahan dan Witan Sulaeman yang kurang mendapat dukungan dari Pratama Arhan, menjadikan serangan Indonesia tidak bertenaga. Terobosan-terobosan Ricky Kambuaya tidak lagi mampu dikejar Dendy Sulistyawan dan Marselino yang sudah kelelahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun