Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Valentino Rossi, Ikan Kecil yang Terkapar lalu Bangkit

28 Oktober 2015   19:10 Diperbarui: 28 Oktober 2015   20:14 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Valentino Rossi belum habis… itu kata saya kepada orang yang bilang bahwa karir Valentino Rossi tamat setelah ia mengalami insiden dengan Marc Marquez di lap ketujuh MotoGP Sepang, Malaysia, Minggu 25 Oktober 2015. Perlu lebih dari penalty untuk menghabisi Rossi. Rossi diambang juara dunia dengan poin yang hanya terpaut 7 poin dengan Jorge Lorenzo yang ada di bawahnya. Para fans Valentino Rossi siap menyambut The Doctor meraih gelar juara dunia ke 10 nya di Sepang.

Tahun ini performa Vale sangat bagus, ia stabil di urutan terdepan. Musim ini ia hanya dua kali absen dari podium. Gelar juara dunia ke 10 menanti di depan mata dan seakan mudah diraih. Namun apa daya para pembalap muda bersaing menghalangi Vale untuk meraih trophy gelar juara dunia. Bergantian Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Marc Marquez dan Andrea Iannone memberi perlawanan hebat di trek.

Puncaknya terjadi Minggu lalu, Valentino Rossi terprovokasi oleh Marc Marquez lalu terjadilah insiden itu. Insiden yang menyebabkan Marc Marquez jatuh dan tidak finish di Sepang. Insiden yang membuahkan 3 point penalty pada Valentino Rossi. Insiden yang membuat fans Rossi tidak percaya, kenapa Vale melakukan itu, kenapa Marquez balapan dengan cara seperti itu.

Race kemarin memang berlangsung panas antara Vale dan Marc. Lima belas aksi saling salip terjadi dalam 7 lap bahkan 9 aksi diantaranya terjadi dalam 1 lap. Marc mengerahkan segala daya upayanya untuk menghalangi Vale. Aksi Marc sebenarnya pernah ia lakukan di beberapa seri sebelumnya. Vale yang saat itu sedang bersaing ketat dengan Lorenzo meraih gelar juara dunia mulai terpancing emosi. Vale member isyarat tangan agar Marc calm down, tapi Marc tetap bernafsu menghalangi Vale. Vale mulai terprovokasi, di lap ketujuh ia melambat di tikungan 14. Vale berbuat ini untuk menghambat Marc, Marc masuk ke tikungan yang sama, menempel ketat Vale sampai kepala Marc menyentuh kaki Vale. Vale menengok, kakinya bergerak dan Marquez jatuh. Tim kedua rider terkesiap dan penonton heboh.

Setelah balapan Mike Webb, Race Director MotoGP memanggil Vale dan Marc. Keduanya diinvestigasi mengenai insiden itu. Video rekaman insiden itu juga diputar berulang kali. Hasilnya adalah, Vale dikenai 3 point penalty. Kesalahan Vale adalah melambat di tikungan, membuat Marc melebar, terlibat kontak dan mengakibatkan Marquez jatuh. 3 point ini ditambahkan dengan 1 point penalty yang telah didapat Vale akibat melambat di trek Misano, total penalty yang Vale punya adalah empat. Empat point penalty mengharuskan Vale harus start dari urutan belakang di race Valencia, race terakhir MotoGP 2015.

Vale banding ke FIM atas penalty ini, karena Vale terprofokasi dan meminta FIM melihat dari sudut pandang yang lain, namun FIM satu kata dengan Race Director, 3 point penalty untuk Vale. Vale kecewa, tim kecewa dan fansnya lebih kecewa. Gelar juara dunia yang tinggal selangkah diraih tiba-tiba menjauh, nyaris tak terjangkau. Jika Lorenzo menang di race Valencia maka Vale harus finish kedua, dengan begitu ia menjadi juara dunia dengan selisih 2 poin dari Lorenzo. Tapi mungkinkah?

Saya pribadi menyesalkan aksi Vale. Saya penggila Valentino Rossi. Jauh-jauh saya ke Sepang Malaysia, untuk apa? Untuk nonton MotoGP? No.. saya ingin melihat Vale balapan dari dekat. Tapi saya tidak mau menjadi fans yang mendewakan idolanya. Valentino Rossi idola saya.. tapi ia juga manusia. Manusia yang bisa frustasi, emosi lalu berbuat salah. Salahkan Vale bila ia salah dan benarkan ia jika ia benar. Fans sejati bukanlah fans yang menganggap idolanya selalu benar. Fans sejati adalah fans yang selalu mendukung idolanya di kondisi apapun, sedang terpuruk atau saat ia selalu juara, ini menurut saya.

Vale salah tapi ia tidak sepenuhnya salah. Salahnya Vale adalah terprovokasi ulah Marquez dan mengambil tindakan yang merugikan dirinya. Marquez pun salah tapi tidak sepenuhnya salah. Ulah Marquez menghambat Vale dan melakukan aksi-aksi berbahaya itu tidak dianggap illegal dalam aturan balapan MotoGP. Bohong kalau Vale tidak tertekan dengan kondisi balapan musim ini. Usia nya 36 tahun kini, nggak banyak lagi waktu tersisa untuknya membuktikan diri sebagai rider yang masih digdaya. Kontrak Vale dengan Yamaha berakhir tahun 2016, saya belum tahu apa keputusan Vale tahun depan. Tetap balapan, pensiun, atau bagaimana.

Rival-rival Vale semuanya kuat, lawannya bukan cuma satu tapi banyak. Helm Vale yang bergambar ikan kecil dikejar hiu itu menggambarkan semuanya. Jorge Lorenzo, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Iannone.. semuanya adalah hiu yang siap menerkam Vale. Hiu itu berhasil menerkam sang ikan kecil di Sepang. Ikan kecil terkapar ditimpa penalty. Hiu melenggang bebas setelah membuat ikan kecil terkapar. Saya mengenyampingkan istilah konspirasi, country order antara pembalap Spanyol dan lain-lain. Saya sama kecewanya dengan para penggila balapan MotoGP yang menyayangkan balapan MotoGP sekarang disusupi intrik. 

Di jagat social media aksi menghabisi Vale malah lebih parah lagi. Bukan hanya Vale yang diserang, tapi fans nya pun bertubi-tubi mengalami serangan. Sebagian balik menyerang para haters Vale, sebagian lagi menggalang petisi untuk membatalkan putusan Race Director. Petisi tembus ke angka 500 ribu tandatangan. Sebuah hasil yang wwwoowwwwww sekali. Petisi ini mencerminkan betapa berartinya Rossi bagi kami.

Namun apakah petisi ini akan membuahkan hasil keputusan Race Director dibatalkan? Tentu tidak! Race Director tak akan mengubah keputusannya gara-gara petisi. Keputusan Race Director sudah bulat dan harus kita terima dengan lapang dada. Race Director memutuskan Vale bersalah dan kita harus terima. Vale sempat dibilang akan mundur dari balapan dan tak akan balapan di Valencia. Itu semua omong kosong belaka. Kemarin sore Vale mengirim twit yang bunyinya ia berterima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan padanya. Dukungan itu menolongnya dalam menghadapi kepahitan dan kemarahan dan ia dan timnya sekarang bekerja untuk menghadapi Valencia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun