Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jangan Menyerah Valentino Rossi!

10 April 2012   07:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_173758" align="aligncenter" width="568" caption="Valentino Rossi, tak ada yang mau melihatmu galau (dok.photobucket)"][/caption]

Hasil balap MotoGP Qatar Senin kemarin yang cukup jelek buat Valentino Rossi akhirnya membuat Vale sangat kecewa. Kekecewaan Vale kali ini tidak main-main. Kabarnya ia sampai marah ke timnya. Sebuah hal yang wajar. Mengingat ia datang ke Qatar dengan sebuah target untuk mencapai setidaknya posisi 6.

Namun apadaya, permasalahan pada Desmosedici GP12 yang awalnya bisa ditangani malah muncul lagi selain permasalahan lama yang memang belum bisa diselesaikan. Apalagi trek Losail Qatar kurang bersahabat dengan Ducati. Hasil jelek Ducati dimulai ketika free practice. Meski sempat terpaut kurang dari 1 detik dengan Lorenzo yang saat itu tercepat, namun di sesi berikutnya Ducati masih terpaut di atas 1 detik. Puncaknya adalah ketik sesi kualifikasi di mana Vale hanya mampu start dari posisi 12.

Akhirnya kita melihat saat race Vale begitu keteteran mengendarai Ducati. Terlihat Desmosedici GP12 bergetar dan kesulitan ketika menikung. Posisi Vale sempat turun dari posisi 10 ke 12 ketika di sebuah tikungan ia melebar saat berhadapan dengan Hector Barbera. Susah payah ia merangkak naik dan menyelesaikan balapan di posisi 10. Kenapa sih dengan Desmosedici GP12? Seberapa parah motornya?

Vale akhirnya mengeluarkan komentar tentang hasil race kemarin. Namun sayangnya komentar ini bisa dibilang… buruk. Banyak berita di media telah memberitakan tentang hal ini. Meski sedih, saya akan memberitahukan apa saja komentar Vale pada Anda, siapa tahu Anda belum tahu soal ini.

[caption id="attachment_173759" align="aligncenter" width="568" caption="Be Strong, Vale! (dok.photobucket)"]

13340425881857412398
13340425881857412398
[/caption]

Vale bilang motor Ducati yang ia tunggangi sekarang bukanlah seperti motor yang ia minta. Ia kesulitan menunggangi motor ini. Saat ia didorong Barbera hingga melebar keluar trek, sebenarnya ia ingin kembali ke pit dan tak menyelesaikan balapan. Namun ia harus menghargai kerja timnya, makanya Vale tetap menyelesaikan balapan apapun yang terjadi.

“Ducati memiliki masalah dan saya telah menunjukkan arahnya, tapi kami tidak dapat menyelesaikan masalah itu, saya bukan insinyur dan saya tidak dapat menyelesaikan semua masalah. Kemungkinan kondisi kami lebih buruk dari tahun kemarin, apa yang harus saya katakan? Saya tak dapat mengendarai motor ini dengan baik meskipun mengambil perbandingan dengan rekan setim saya,” lanjut Vale lagi.

Vale mengatakan ia tak ingin mengumbar harapan palsu pada fansnya, “Harapan itu sudah selesai tahun lalu dan tahun ini saya ingin realistis. Motor ini sangat aneh, saya tidak bisa mengendalikannya dengan ban baru tapi ketika ban mulai “habis” motornya terasa nyaman”. Nah lho…. Mas Vale setress hikz…

Kata-kata Vale dikomentari oleh Jeremy Burgess, chief mekaniknya. Om Burgess bilang bahwa ada orang yang tidak sebaik dirinya beberapa waktu lalu, berikan Vale motor yang benar dan ia akan keluarkan seluruh kemampuannya. Kata-kata Burgess senada dengan kata-kata Masao Furusawa dulu ketika Vale bergabung di tim Yamaha. “Beri Vale motor yang benar dan dia akan berikan kamu gelar juara.”

Berarti Vale tidak mendapat motor yang benar di Ducati? Hmm… Ducati punya aturan dan kebijakan sendiri yang (sepertinya) berbenturan dengan kemauan Vale. Kata-kata Vale menunjukkan bahwa ia tidak mendapatkan yang ia mau dan motor yang ia dapat tidak akan bisa membawanya meraih gelar juara. Finish aja syukur… begitu kira-kira.

[caption id="attachment_173760" align="aligncenter" width="568" caption="Senyum ya Vale, seluruh fans mendukungmu (dok.Photobucket)"]

13340426541690068969
13340426541690068969
[/caption]

Alex Burgess, mekanik Vale, di akun twitternya juga berkomentar soal ini. Katanya “Tidak banyak yang bisa dikatakan untuk balapan minggu ini. Anda semua telah melihat itu. Rasanya motor ini sama dengan motor tahun lalu dan bukan motor yang baru. Kami semua kecewa dan si pembalap (Rossi) membiarkan kami mengetahui perasaannya dan kami merasakan rasa frustasinya.”

Vale kehilangan motivasi saat ini. Vale ingin memenuhi harapan jutaan penggemarnya yang ingin melihat ia meraih gelar juara lagi. Vale juga ingin meraih gelar juara dunia di Ducati agar ia bisa melampaui rekor Giacomo Agostini. Namun ia tak bisa berbuat banyak karena ia tak punya motor yang mampu membawanya meraih gelar juara. Ducati tidak bisa memenuhi harapannya.

Kekecewaan Vale sangat wajar menurut saya. Kata-kata Vale membuat banyak rumor berhembus kemudian. Yang bilang Vale mau keluar dari Ducatilah.. yang bilang Vale mau bikin tim sendiri lah, yang bilang karir Vale sudah habis lah. Tentu rumor seperti ini membuat suasana kian panas.

Para fans Vale tentu tak ingin idolanya, si juara dunia 9 kali, berakhir karirnya dengan jelek seperti ini. Fans Vale tetap mendukung idolanya apapun yang terjadi. Meski untuk itu, para fans Vale harus extra.. extra sabar untuk dapat melihat Vale duduk di podium lagi. Namun fans nya yakin, Vale selalu melakukan hal yang terbaik untuk dirinya, timnya dan seluruh fansnya.

So.. Vale… be strong! Seluruh fans akan selalu mendukungmu dan tidak akan meninggalkanmu sendirian karena dirimu bukan sekedar pembalap MotoGP, dirimu adalah Valentino Rossi.

Sumber : Autosport.com, GPOne.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun