Para pembalap dan tim MotoGP yang berlaga di Mandalika telah kembali ke negaranya masing-masing namun gemuruh riuh penikmat balapan MotoGP dan penonton dadakan MotoGP Mandalika masih terus terdengar hingga saat ini. Riuhnya MotoGP Mandalika ada di semua platform social media, di media berita online, di perbincangan bapak-bapak di warung kopi, di Whats App Group, di mana-mana.. sampai detik ini dan entah kapan berakhir.
Efek Indonesian GP memang sungguh besar. Meski isi keriuhan campur aduk antara komentar negatif dan komentar positif, tapi sungguh ini menjadi penghiburan di tengah melejitnya harga minyak goreng yang bikin kepala jadi sakit.
Beberapa minggu lalu Kompasiana mengajak saya menjadi narasumber untuk Topik Pilihan tentang MotoGP di Kompasiana. Ajakan ini tentu saya sambut dengan sukacita. Sebagai kompasianer penggila MotoGP, saya sungguh senang jika artikel tentang MotoGP membanjiri Kompasiana.
Apalagi Topik Pilihan MotoGP hadir menjelang berlangsungnya gelaran MotoGP di Indonesia. Antusiasme Kompasianer pada MotoGP Mandalika sangat besar sekali. Bahkan teman-teman yang tak pernah memperhatikan MotoGP ikutan menulis soal MotoGP Mandalika juga. Ini tentu sebuah hal yang luar biasa.
Ide topik pilihan bekerja sama dengan orang yang mempunyai pengetahuan lebih tentang topik tersebut, bisa menarik para Kompasianer untuk lebih getol menulis tentang sebuah topik. Saya bukan orang yang ahli mengenai MotoGP. Saya hanyalah orang yang ngefans berat dengan MotoGP dan Valentino Rossi lalu menuliskannya di Kompasiana. Izinkan saya memberikan pendapat pada beberapa artikel MotoGP yang sudah tayang di Kompasiana ya.
MotoGP 2022 adalah Persaingan Pembalap Itali vs Spanyol
(Komentar untuk artikel Pembalap Itali vs Spanyol)
Para rider MotoGP berasal dari beberapa negara. Namun yang mendominasi adalah Spanyol dan Italia. Kedua negara ini memang punya perhatian besar pada olahraga balapan sehingga regenerasi para pembalap berjalan baik sekali. Spanyol menjadi negara dengan 9 rider di kelas MotoGP sementara Itali diwakili oleh 7 pembalap.
Marc Marquez menjadi ujung tombak barisan pembalap Spanyol di kelas MotoGP. Namun tahun 2020 dan 2021 bukanlah tahun yang menyenangkan untuk Marquez. Beberapa kali jatuh dan cedera memaksa Marquez harus absen di beberapa seri MotoGP. Ini berakibat ia kehilangan poin dan say good bye pada gelar juara dunia.
Praktis kekuatan pembalap Spanyol di kelas MotoGP menjadi berkurang. Joan Mir memang jadi juara dunia MotoGP 2020. Saya sempat berharap ia akan jadi setangguh Marquez. Namun di 2021 ia turun ke peringkat 3 dan di 2 seri musim 2022 hasilnya belum menggembirakan. Yang performanya terus naik malah Jorge Martin. Didukung motor Ducati yang mumpuni, mestinya tahun ini Jorge Martin bisa masuk ke top 3 klasemen akhir. Tapi yaaa kalau dia nggak apes disenggol pembalap lain di balapan.
