Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kartini Masa Kini, Berjuang untuk ASI Pasti

21 April 2020   23:44 Diperbarui: 21 April 2020   23:51 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kok bisa mbak? Kenapa nggak lancar? Trus sekarang jadi lancar ya ASI nya?" Tanya saya. Saya duduk di kursi teras rumah saya bersiap menyimak cerita mbak Dewi. Meski ngobrol, saya menerapkan Physical Distancing lho. Jarak saya dan mbak Dewi sekitar 2 meteran.

sumber : asimor.co.id
sumber : asimor.co.id
Mbak Dewi berkisah. Tiga bulan setelah melahirkan ia mengalami stress akibat pekerjaan. Ia bekerja menjadi marketing di sebuah perusahaan swasta. Meski ia tak setiap hari datang ke kantor namun pekerjaan marketing tetap ia lakoni dari rumah.

Pekerjaan marketing itu padat dengan target. Ada target yang harus ia capai setiap bulan. Jika tak tercapai maka ada konsekuensi yang harus ia tanggung, salah satunya hilangnya bonus.

Sebenarnya mbak Dewi sudah 2 tahun bekerja sebagai marketing. Ia sudah akrab dengan target. Namun kelahiran anak pertama, membuatnya jor-joran mengejar target, demi bonus dan gaji untuk memenuhi kebutuhan si buah hati.

Suaminya bekerja di sebuah minimarket dan menyambi jadi driver ojek online. Tentu pendapatannya tak cukup jika mbak Dewi tidak bekerja, apalagi saat itu rumahnya masih mengontrak.

Stressnya mbak Dewi ditambah dengan kesibukan mengurus bayi. Lelah kerap dialami mbak Dewi. Ia sering kurang tidur akibat stress dan kelelahan. Kondisi ini membuat produksi air susunya kian berkurang. Bayinya kerap rewel karena lapar. Bayi rewel bikin orang tua jadi pusing. Mbak Dewi dan suaminya kerap berdebat karenanya.

Tak tega bayinya terus rewel, mbak Dewi dan suaminya memutuskan memberinya susu formula. Mereka ngobrol dengan temannya sesama ibu muda, mencari susu formula yang cocok untuk bayinya. Alih-alih mendapat rekomendasi soal susu formula, mbak Dewi malah disarankan oleh temannya untuk minum pelancar ASI.

sumber : asimor.co.id
sumber : asimor.co.id
"Saya rutin makan sayur daun katuk mbak, tapi itu nggak cukup melancarkan ASI, saya sebenarnya nggak rela memberi susu formula untuk bayi saya yang baru 3 bulan, ASI itu the best buat bayi saya, apalagi susu formula kan harganya mahal juga," kata mbak Dewi.

Pentingnya ASI buat Bayi

Si teman mbak Dewi menyarankan minum pelancar ASI karena ini alternatif yang lebih bagus ketimbang memberi bayinya susu formula. Apalagi bayinya masih berusia 3 bulan.

ASI penting untuk bayi karena selain bisa meningkatkan imunitas, ASI punya gizi lengkap dan sesuai yang bisa membuat bayi tumbuh sempurna. ASI juga mengurangi resiko obesitas pada bayi. Secara psikologis, ASI membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan sang bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun