Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati Meti di Landainya Pantai Ohoider, Kepulauan Kei

14 Oktober 2019   09:00 Diperbarui: 20 Oktober 2019   17:27 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dua anak menikmati landainya pantai | Dokumentasi Yayat


Setelah acara seremonial, saya baru bisa menikmati Pantai Ohoider. Pantai ini dibuka 24 jam. Tiket masuknya adalah 20 ribu untuk kendaraan roda empat dan 10 ribu untuk kendaraan roda dua. Tak ada tiket masuk untuk pengunjung jadi jika pengunjung datang jalan kaki ya silakan langsung saja berjalan-jalan di pantainya.

kompak menari| Dokumentasi Yayat
kompak menari| Dokumentasi Yayat
Pasir pantai berwarna putih kecoklatan. Butirannya lembut menyentuh kaki. Air laut yang bening kehijauan menggoda kaki untuk melangkah lebih jauh ke ujung pantai. Meti belum mencapai puncaknya hari ini. 

Jika sudah memuncak, meti akan membuat pantai jadi lebih luas karena air laut makin meninggalkan pantai. Orang sampai bisa main bola di pantai yang makin luas karena meti.

Kebersihan pantai sangat diperhatikan oleh masyarakat sekitar. Larangan membuang sampah sembarangan sebenarnya baru berupa himbauan dari pak Bupati Thaher dan belum dituangkan dalam perda. Namun himbauan saja sudah membuat masyarakat segan membuang sampah sembarangan. 

Kesadaran mereka menjaga keindahan alam sangat tinggi. Sampah yang datang dari seberang lautan dibersihkan secara berkala. Ya... sampah kiriman memang masih menjadi masalah bagi masyarakat yang mengelola pantai ini.

menikmati meti dengan berenang| Dokumentasi Yayat
menikmati meti dengan berenang| Dokumentasi Yayat
Beberapa homestay didirikan di sepanjang pantai. Homestay berupa rumah mungil dan ketika musim liburan, rata-rata ditempati oleh wisatawan. 

Pohon rindang memenuhi pinggiran pantai. Karena itu, jika kita tak ingin berlarian di sepanjang pantai, duduk santai saja di bawah pohon-pohon besar ini dan nikmati hembusan angin laut yang menyentuh pipi.

Saya berjalan menyusuri pantai menuju tempat bangunan kayu didirikan di atas pantai. Di atas bangunan kayu warna-warni yang panjang ini ada tempat untuk pengunjung duduk dan bercengkrama. 

Saya sempat berhenti melihat anak-anak yang ceria berenang menikmati air surut tanpa rasa takut. Anak-anak ini adalah masa depan Kepulauan Kei. Terlihat juga beberapa perahu mengayun pelan digoyang ombak di kejauhan.

narsis dikit nggak apa-apa| Dokumentasi Yayat
narsis dikit nggak apa-apa| Dokumentasi Yayat
Sayangnya saya tak bisa menikmati Pantai Ohoider lebih lama karena saya harus menuju ke lokasi selanjutnya, yaitu Pantai Pasir Panjang. Saya ceritakan soal Pantai Pasir Panjang kapan-kapan ya. Meski sebentar, saya bersyukur bisa menyambangi Pantai Ohoider dan menikmati meti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun