Giant akhirnya bukan raksasa lagi setelah memutuskan menutup 6 tokonya yaitu Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang, Giant Ekspres Pondok Timur, Giant Ekstra Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur dan Giant Ekstra Wisma Asri.Â
Faktor kerugian membuat PT Hero Supermarket Tbk, perusahaan pemilik ritel Giant menutup toko-toko ini. Tahun 2018 kerugian HERO tercatat sebesar IDR 1,25 triliun, bukan sebuah jumlah yang kecil.
Rumah saya dekat dengan Giant Ekspres Mampang. Sekitar 2 kilo jaraknya. Dulu.. saya rutin berbelanja di Giant Ekspres. Masih ingat betul saya ketika buru-buru ke supermarket ini ketika ada diskon bulanan.Â
Harga diskon memang cukup membantu emak mengurangi biaya belanja bulanan. Ketika jelang Lebaran, Giant Mampang kerap tutup dinihari demi melayani para pembeli yang berburu keperluan Lebaran.
Saya hanya sesekali belanja ke Giant Mampang terutama jika perlu membeli ayam atau daging. Untuk keperluan bulanan, saya membelinya di supermarket besar seperti Carefour atau Hypermarket.Â
Padahal dua supermarket ini jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal saya, tapi lebih puas saya berbelanja di dua tempat ini karena lebih lengkap. Sementara untuk keperluan mendadak dan sedikit jumlahnya saya ke pasar tradisional atau minimarket yang keduanya dekat dengan rumah saya.
Satu bangunan tempat Giant Ekspres Mampang berdiri ini sebenarnya juga ditempati toko lain. Dulu ada Guardian dan Dunkin Donut, tapi sudah lama tutup. Yang masih ada hanyalah A&W Restaurant.Â
Berlokasi di pinggir jalan Mampang Raya, persis seberang halte Trans Jakarta Mampang, sebenarnya lokasi Giant Ekspres Mampang cukup strategis. Sayangnya lokasi strategis ini nggak membuat Giant Mampang jadi lebih ramai.
Area parkir penuh dengan motor dan mobil. Karena tak cukup, mobil diarahkan untuk parkir di gedung perkantoran di sebelahnya. Sementara parkiran motor malah mengambil sebagian area parkir mobil.
Di pintu masuk terlihat antrian panjang. Baru pintu masuk gedung lho, karena untuk masuk ke Giant Mampang masih jalan ke dalam lagi. Melihat antrian di pintu masuk, saya bisa membayangkan betapa penuhnya orang yang sedang berbelanja di dalamnya. Saya tak tertarik buat ikutan antri, iya sik saya pengen barang harga diskon, tapi antri panjang begitu kan melelahkan.
Ada beberapa pengunjung yang sudah memilih barang belanjaan. Saya menatap sekeliling, poster-poster toko akan tutup bertebaran, sama banyaknya dengan poster bertuliskan semua barang di toko ini harus habis terjual.Â
Agak sedih yaaaaa liatnya, karena saya cukup tahu bagaimana ramainya supermarket ini dulu. Ada 3 kasir yang buka pagi itu, namun penjaganya bukan kasir-kasir yang biasa terlihat. Saya cukup hapal yaaa dengan para kasir karena ada beberapa kasir yang memang bekerja di Giant ini sejak lama.
Ada stiker-stiker penanda diskon di setiap rak. Diskonnya antara 5% - 30% tergantung jenis barangnya. Penumpukan pembeli ada di rak perlengkapan rumah tangga seperti aneka piring, botol-botol plastik dan kotak-kotak plastik yang didiskon 30%.
Terdengar ucapan beberapa ibu yang bilang "yaahhh diskonnya dikit bener" ketika memilih minyak goreng. Keperluan vital dalam memasak ini hanya didiskon 10%. Saya juga mendengar ibu-ibu berkomentar hal yang sama di barisan aneka saus yang didiskon 20%. Susu bayi di bawah 1 tahun malah tidak didiskon. Nampaknya para emak ini berpikiran bahwa toko yang akan tutup memberi diskon 50% untuk semua barangnya.
Saya membeli keperluan rumah tangga seperti sabun, shampo, bumbu masak, susu segar, sarden dan minyak wangi dengan total belanja 175 ribuan. Nggak terlihat berapa nilai yang saya hemat karena di struk langsung tertera harga setelah dikurangi diskon. Nggak banyak sik, karena memang saya belanja yang penting saja. Minyak wangi saya beli karena diskonnya 30% dari harga normalnya yang 48 ribuan.. lumayan.