Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tempat Ngopi yang Enak di Dekat Stasiun Tugu Yogyakarta

15 November 2018   14:38 Diperbarui: 15 November 2018   15:15 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Susi, Barista The Civet House (dok.yayat)

Jogja identik dengan gudeg.. setuju? Saya setuju. Namun kalau saya ke Jogja, yang saya cari sekarang bukan gudeg tapi tempat ngopi. Kopi kekinian banyak muncul di Kota Jogja. Tiap bulan selalu ada yang baru kayaknya. Dari yang di pelosok sampe di tempat strategis.. ada semua. Beberapa cafe sudah saya coba kopinya dan saya tak kecewa.

Kelebihan minum kopi di Jogja adalah harganya yang murah tapi rasanya tidak murahan. Harga dua gelas kopi di Jogja setara dengan harga segelas kopi di cafe top Jakarta. Murah kan. Seduhan kopi dari para barista yang rata-rata anak muda juga tak kalah rasanya dengan kopi-kopi seduhan barista di Kota Jakarta.

Di Loko Coffee Shop Malioboro bisa liat kereta lewat (dok.yayat)
Di Loko Coffee Shop Malioboro bisa liat kereta lewat (dok.yayat)
Dari beberapa cafe yang pernah saya datangi di Jogja, ada 2 cafe yang jadi favorit saya. Saya sering nongkrong berlama-lama di sini. Bukan hanya karena harga murah dan rasa kopinya yang enak, namun juga karena lokasinya teramat dekat dengan stasiun besar Yogyakarta (Stasiun Tugu).

Jadi kalo datang pagi hari, bisa sarapan sambil ngopi di salah satu cafe ini. Kalau naik kereta malam, ya nunggu kereta berangkat sambil ngopi lagi. Beberapa menit sebelum kereta berangkat, tinggal jalan kaki ke stasiun besar Yogyakarta. Kali aja ada yang cari tempat ngopi sembari menanti kereta tiba, ini ya cafe favorit saya.

Mas Barista The Civet House (dok.yayat)
Mas Barista The Civet House (dok.yayat)
The Civet House

Beralamat di Jl. Pasar Kembang no 31 Yogyakarta. Jarak tempat ngopi ini ke pintu stasiun Yogyakarta yang menghadap ke Jl. Pasar Kembang cuman 60 meteran. Punya tagline Karena Kopi Kita Berteman dan buka dari jam 08.00 wib sampai 23.00 wib. Kalo abis jalan-jalan dari Malioboro, di ujung jalan Malioboro pas lampu merah kan ada pintu kereta geser tuh. Nah belok kiri aja lewatin Hotel Neo Malioboro. Cafenya sederetan sama Hotel Neo Malioboro.  

Letak cafe persis di pinggir jalan, ada plang nama cafenya juga di bagian depan, jadi nggak akan nyasar lah kalo cari cafe ini. Apalagi meja untuk membuat kopi lengkap dengan jejeran toples-toples berisi biji kopi terlihat jelas dari pinggir jalan, karena meja membuat kopi memang ditaruh di luar. Di depan meja ini, ada beberapa kursi dan meja kayu tempat pengunjung duduk. Kalo nggak mau merasa gerah, tinggal pindah aja ke ruang indoor yang lebih adem.

kopi hitam ala V46 (dok.yayat)
kopi hitam ala V46 (dok.yayat)
Jenis kopi yang ada di The Civet House banyak macamnya. Kita bisa bebas memilih mau ngopi apa. Trus biji kopinya digiling dulu, jadi emang rasa kopinya fresh rasanya. Minuman kopi yang dijual ada yang Espresso based dan ada yang tradisional. Buat kopi Espresso based seperti Americano, Long Black, Capuccino, Machiato, Mocca Latte atau Affogato rentang harganya 17 ribu hingga 25 ribu rupiah. Espresso based favorit saya sih Americano dan Cappucino yang tetep kental sampe tetes terakhir.

Sementara untuk kopi tradisional seperti kopi klotok, kopi rempah atau kopi tarik harganya berkisar 15 ribu - 18 ribu rupiah. Kalo mau seduhan kopi manual brew juga bisa. Untuk tubruk, French Press, Vietnam Drip, V60 atau Shypoon harganya di kisaran 15 ribu - 22 ribu rupiah. Favorit saya sih kopi rempah yang bikin anget di perut trus kalo manual brew saya pilih V60.

Mau kopi apa (dok.yayat)
Mau kopi apa (dok.yayat)
Kalau Anda tak menyukai kopi, ada aneka jus buah seharga 13 ribu - 16 ribu rupiah dan minuman lain seperti teh, wedang uwuh, teh tarik, red velvet atau wedang bandrek yang dijual seharga 4 ribu - 18 ribu rupiah. Kalo mau ngopi sembari cemal cemil ada aneka cemilan seperti mendoan, gedhang dlewer, roti bakar keju dan beberapa cemilan lain. Harganya berkisar 8 ribu -- 15 ribu rupiah. Buat bekal di kereta saya biasa beli wedang uwuh plus roti bakar keju.

Kurang nendang makan cemilan? Pilih aja mau makan nasi plus aneka ayam yang digoreng, dibakar, digeprek atau mie godog dan sop ayam. Harganya kisaran 18 ribu - 22 ribu rupiah. Cukup lengkap kan. Tersedia colokan buat orang yang kerjanya mobile kayak saya. Trus kalo dateng sendirian dan pengen ngobrol, mas dan mbak barista akan menemani ngobrol dengan ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun