Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cerita Sepang Lagi, Rossi Finish Kedua dan Ramahnya Aleix Espargaro

31 Oktober 2016   14:49 Diperbarui: 31 Oktober 2016   15:04 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepang hari ketiga, Minggu 30 Oktober 2016 pagi, saya berangkat ke sirkuit Sepang dari Berjaya Times Square bersama rombongan pagi-pagi. Jadwalnya sih jam 9 kami harusnya udah sampe Sepang tapi karena miskomunikasi dari pihak bus jadinya jam 8.15 baru jalan so.. sampe Sepang jam 9.30 karena area Sepang udah macet banget. Pemandangan tol menuju Sepang pas race day tuh seru banget. Banyak rombongan biker yang datang ke sirkuit.

Mereka mengendarai motor-motor gede kayak Aprilia, Ducati, BMW dan dikawal motor nguing-nguing.. halah motor polisi gitu. Jumlahnya bisa puluhan rombongan. Belum lagi motor-motor yang datang secara pribadi. Beuh khanmaeennn ramenya itu. Bis-bis rombongan yang segede-gede gaban itu ikut menuh-menuhin jalan juga. MotoGP Sepang saya lihat tahun ini menarik lebih banyak penonton.

we are FCVRI (dok.yayat)
we are FCVRI (dok.yayat)
Tiba di sirkuit saya langsung berjalan cepat menuju tribun Main Grandstand. Spot favorit saya adalah di tribun nomor N1.12. Spot ini ada di seberang paddock Suzuki. Saya bisa lihat paddock Yamaha dari sini trus ada layar besar tempat saya bisa menonton jalannya balapan. Kalau nggak liat layar besar ini bingung juga karena para rider kan lewat depan tribun sekedipan mata doang.

Cuaca panas saat saya datang tapi sejak Jumat Sepang bisa hujan tiba-tiba dan panas tiba-tiba. Kondisi tribun udah full sama penonton. Tapi untung masih tersisa beberapa kursi di bawah, duduk manislah saya di situ. Kelas MotoGP balapan jam 15.00 waktu setempat. Sebelumnya ada kelas Moto2 dan Moto3. Nah sebenernya ada acara lagi sebelum Moto3. Ada Tandem show Ducati. Rider Ducati mengelilingi trek Sepang sambil boncengan. Saya ngebayangin kalo saya yang dibonceng itu.. pasti keren.

Fan yang unik (dok.yayat)
Fan yang unik (dok.yayat)
Moto3 dan Moto2 berlangsung tanpa halangan. Menjelang MotoGP langit gelap dan segera turun hujan. Mulanya rintik aja tapi kemudan deras. Para rider MotoGP meluncur ke trek untuk bersiap balapan. Diiringi teriakan para fans yang suaranya saingan sama knalpot MotoGP. Rossi sempat balik ke paddock buat ganti motor. Ia akan melakukan itu bila merasa nggak nyaman dengan motornya.

Setelah semua siap di trek ndilalah hujan turun makin deras. Saya aja yang nonton di tribun kebasahan juga. Untung ada jas hujan gratis dari booth Petronas yang saya dapatkan kemarin. Race Direction memutuskan start delay karena trek tidak safety. Para rider balik ke paddock dan motor dituntun oleh masing-masing crew. Penonton kembali berteriak heboh saat melihat Valentino Rossi berjalan ke garasinya. Vale melambaikan tangan dan penonton berteriak makin kencang. Susah emang kalo legend, fans nya banyak bener.

Topinya mauuu (dok.yayat)
Topinya mauuu (dok.yayat)
Karena delay, jumlah lap dipotong 1 jadi balapan hanya melahap 19 lap. Hujan berhenti beberapa menit kemudian dan para pembalap balik ke trek lagi. Balapan sudah pasti wet race. Valentino Rossi start dari posisi dua. Anda pasti sudah tau jalannya balapan kemarin. Dovizioso terlalu kuat buat Vale apalagi Vale melakukan kesalahan dengan melebar saat sedang memimpin balapan. Marquez, Cal Crutchlow dan Iannone jatuh dan membuat Jorge Lorenzo finish di podium 3. Podium 2 adalah hasil maksimal yang bisa diraih Vale karena Yamaha tidak bisa melawan ketangguhan Ducati. Dengan raihan podium dua di Sepang maka Vale udah sah duduk di posisi dua klasemen tahun ini. Sama seperti tahun kemarin. Next year better lah akang.

Penonton di Sepang menerima hasil ini dengan gembira. Bukan hasil buruk, menurut beberapa orang yang saya tanya. Jadi ya kami pulang dengan happy. Pulang berbarengan dengan puluhan ribu orang adalah perjuangan tersediri. Apalagi booth-booth yang ada di area pameran berlomba menawarkan barang dagangan dengan harga special, maklum ini adalah penghabisan. Jadi makin susah aja mencapai pintu keluar karena puluhan ribu orang ini terhalang dengan orang-orang yang membeli dagangan.

rombongan biker (dok.yayat)
rombongan biker (dok.yayat)
Saya tidak langsung menuju bis rombongan, tapi menunggu di tempat meeting poin 1 untuk bertemu dengan teman-teman Fan Club Valentino Rossi Indonesia (FCVRI) yang datang menonton juga. Seru melihat bagaimana para fans mengaktualisasikan kegilaannya pada rider idola. Unik, kreatif dan lucu. MotoGP Sepang adalah pesta para penggila balapan.

Parkiran bis Rapid KL penuh dengan antrian yang sudah seperti ular naga panjangnya. Ada 3 jurusan Rapid KL dari Sepang yaitu jurusan KLCC, KLIA dan KL Sentral. Bis selalu ada tapi yang antri makin bertambah. Maklum lah bubarnya barengan. Bis Rapid KL ini nggak seperti di Jakarta, yang kalau udah penuh tetep dimasuki penumpang. Selama masih bisa bernafas ya masuk dah pokoknya. Kalau kita memaksa masuk ke dalam bis padahal bis sudah penuh menurut ukuran pengurus Rapid KL siap-siap aja kena keplak. Bis hanya diisi dengan orang sesuai tempat duduk dan beberapa orang yang boleh berdiri. Padahal bis nya seukuran bis Trans Jakarta.

Maverick Vinales (dok.yayat)
Maverick Vinales (dok.yayat)
Karena saya pindah hotel ke deket bandara, saya tidak ikut bis rombongan balik ke Berjaya Times Square, saya naik Rapid KL ke KLIA. Nunggu sejam setengah baru keangkut. Warbiyasaakk… ini betis udah kaku saking pegelnya. Untung hotel saya lokasinya hanya 500 an meter dari bandara jadi ke hotel cukup jalan kaki. Cuman jarak dekat ini saya jalani dengan penuh perjuangan. Capek boooo…

Sampe di hotel, saya mandi dan bersiap buat keluar cari makan. Padahal capek berat kenapa nggak makan di hotel? Pasti pada nanya gitu yak (bilang aja iya). Ada urusan lain setelah makan soalnya yaitu… hunting rider lagiiii. Biasanya malam setelah race mereka pulang. Yaaaa sapa tau ketemu akang Vale.. walau saya nggak terlalu ngarep juga (guayaanneee).

Aleix Espargaro (dok.yayat)
Aleix Espargaro (dok.yayat)
Jam 11 malem saya dan beberapa teman masih kelilingan cari rider. Lumayan ya… saya ketemu Gigi Dall’Igna, general Manager Ducati yang ramah banget. Saya pikir dia orangnya sombong gitu ya gak taunya ramah banget. Waktu saya say sorry karena nyenggol dia eh malah Gigi memeluk bahu saya waktu foto. Ia juga tersenyum dan say thank you sambil bilang Ciao Ciao waktu pergi. So cool. Saya ketemu juga sama Maverick Vinales yang dingin-dingin empuk, Aleix Espargaro yang ramah, Andrea Dovizioso, Scott Redding, Andrea Migno dan Jorge Lorenzo. Beberapa bisa motret bareng nih saya aplot di postingan.. karena no picture is hoax (sekalian pamer). Jam 2 pagi saya baru sampe hotel. Ketemu Vale nggak? Nggak.. karena Vale whats app nggak bisa nemuin saya soalnya lagi pijit… encok kumat booo wkwkwkwkw (plakkkk).

Andrea Migno, pembalap Moto3 (dok.yayat)
Andrea Migno, pembalap Moto3 (dok.yayat)
Gigi Dall'Igna (dok.yayat)
Gigi Dall'Igna (dok.yayat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun