Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampai Mei, Jawa Barat Siaga Darurat Banjir dan Longsor

28 Februari 2017   10:07 Diperbarui: 28 Februari 2017   10:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ACTNews, JAWA BARAT- Menghabiskan puncak musim hujan antara Februari sampai Maret 2017, Jawa Barat menjadi salah satu kawasan paling banyak diterjang rentetan bencana. Pemicunya hampir sama, berawal dari hujan lebat dan cuaca buruk, berputar tiap hari seperti tanpa jeda. Dari curah hujan tinggi inilah bencana banjir dan longsor datang menerjang.

Ditarik mundur ke belakang, bencana di Jawa Barat datang bergilir dari banjir Garut, banjir Kota dan Kabupaten Bandung, banjir Kuningan, banjir Cirebon, sampai yang paling baru banjir Bekasi meliputi wilayah Muara Gembong dan Babelan.

Menyimak dinamika cuaca yang terjadi, Provinsi Jawa Barat menyatakan status darurat bencana alam longsor dan banjir sepanjang Februari, Maret, April sampai dengan Mei 2017. Status ini ditetapkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Diputuskan berdasarkan peringatan dini cuaca hujan tinggi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Mengutip Antara, Ahmad Heryawan atau Aher sapaan akrabnya berkata, penetapan status siaga darurat bencana alam Jawa Barat berlaku untuk seluruh wilayah di Tanah Priangan. Dengan status ini, setiap pemangku kepentingan dalam urusan bencana diharapkan bisa menyiapkan sedini mungkin, untuk menekan risiko bencana sampai ke titik minimal.

“Status siaga bencana Jawa Barat ditetapkan dengan melihat pada prakiraan cuaca Jawa Barat sampai beberapa bulan ke depan. Ada kemungkinan curah hujan tingi di beberapa wilayah di Jawa Barat. Prediksinya sampai Mei 2017 seperti yang dikeluarkan BMKG,” kata Aher, Gubernur Jawa Barat seperti dituliskan Antara.

Menyikapi tantangan ini, Aksi Cepat Tanggap sebagai salah satu stakeholder atau pemangku kepentingan dalam urusan Kebencanaan sudah mempersiapkan tim dan strategi khusus meredam dampak bencana. ACT memegang prinsip Total Disaster Management yang berarti penanganan bencana secara lengkap dan kompleks dari mulai pencegahan bencana, situasi darurat, hingga pada aspek pemulihan.

Sementara itu, dari Kabupaten Garut Jawa Barat, cerita tentang bencana banjir dahsyat di Garut bulan September tahun lalu sampai hari ini masih berlangsung. Tapi cerita yang bergulir dari tepian Sungai Cimanuk, Tarogong Kidul ini bukan lagi tentang duka. Sebaliknya, di Tarogong Kidul sampai hari ini ACT masih menggulirkan program pemulihan ekonomi

Selagi mendung dan curah hujan tinggi datang sepanjang hari di permulaan tahun 2017, Aksi Cepat Tanggap sedang melanjutkan prinsip Total Disaster Management di lokasi terdampak banjir Garut September 2016. Ada pemulihan ekonomi warga terdampak banjir yang terus berlangsung sampai hari ini. [][/CENTER]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun