Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyelamatkan Lansia dari Kepungan Banjir di Petamburan

26 Februari 2020   15:11 Diperbarui: 26 Februari 2020   15:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim DER - ACT sedang mengevakuasi seorang nenek pada Selasa (25/2) lalu--dokpri

Tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menyusur jalan-jalan di sekitar Petamburan dan menemukan seorang nenek yang terjebak banjir setinggi leher orang dewasa di rumahnya. 

ACTNews, JAKARTA -- Selepas subuh, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) mesti menyusur lorong-lorong gang di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rintik hujan masih mengguyur sejak Senin (24/2) malam hingga Selasa (25/2) pagi itu, sementara ketinggian air yang mereka susuri telah sampai leher orang dewasa.

"Tim sudah melakukan aksi sejak subuh. Kita menyusuri rumah-rumah warga untuk membantu warga yang memang sangat mendesak untuk dievakuasi," ungkap Koordinator Posko ACT Petamburan, Muhammad Syahri.

Tim yang terdiri dari 6 orang kemudian sempat sampai menemukan seorang nenek dalam satu rumah. Nenek tersebut sudah berada dalam kondisi yang sangat ketakutan ketika tim tiba di rumahnya.

"Nenek itu sudah ketakutan. Dia duduk di tangga dan agak sulit ketika akan dievakuasi. Karena dia berpegangan kencang ke gagang tangga sebab sangat ketakutan. Tapi alhamdulillah, pada akhirnya kita bisa mengevakuasi nenek tersebut keluar dari rumahnya," cerita Syahri. Pada hari itu, tim juga berhasil mengevakuasi puluhan orang lainnya.

Nenek tersebut akhirnya mengungsi ke rumah keluarganya yang ada di Tangerang. Sementara warga-warga lainnya yang terdampak ada juga yang mengungsi ke masjid, musala, dan sekolah yang ada di sekitar tempat mereka tinggal.

"Ada sekitar 6 RW dari Petamburan yang terdampak dan mengungsi. Jumlahnya kalau diperkirakan bisa sampai 1.000 jiwa, hanya saja memang tersebar. Seperti salah satunya di lantai 2 Masjid Jami Al Islah yang berada tepat di sebelah posko kami, menampung sekitar 300 jiwa," ujar Syahri.

Sampai berita ini ditulis, banjir belum juga surut. Kebutuhan mendesak para pengungsi sekarang ini adalah logistik, makanan siap santap, serta pakaian hangat. Hal ini karena banyak warga yang tidak sempat membawa banyak pakaian. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun