Mohon tunggu...
yayan walangare
yayan walangare Mohon Tunggu... Guru - yayan walangare

memuat artikel- artikel penting

Selanjutnya

Tutup

Diary

Guru adalah Pendidik dan Aktor Pembentukan Moral Anak

3 Desember 2021   08:40 Diperbarui: 3 Desember 2021   08:45 2516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

                                     " GURU ADALAH  PENDIDIK DAN   AKTOR PEMBENTUKAN  MORAL ANAK "

Berbicara tentang keberhasilan anak dalam dunia pendidikan , tidak terlepas dari sosok seroang guru. Guru merupakan profesi yang perlu diapresiasi karena pekerjaan untuk membentuk seseorang menjadi baik secara kognitif dan  ahklak dan moral. Banyak kalangan masyarakat luas yang tidak berpikir bahwa keberhasilan seorang anak- anaknya itu merupakan bukan semata karena kemampuan dirinya sendiri, tetapi aktor guru yang sangat berperan penting di dalamnya. Guru memiliki peran strategis untuk menyelamatkan generasi bangsa, sebagai ujung tombak pendidikan. Berhasil atau tidaknya, buruk atau baik output pendidikan, tergantung bagaimana impelementasi pendidikan yang disuguhkan dan diberikan kepada anak- anak didiknya.

            Menjadi seorang guru tidak lah mudah, tidak seperti membalikan telapak tangan, apalagi profesi yang memanusiaka-manusia. Menjadi guru membutukan kemampuan komperensif yang dimana guru harus mengusai kurikulum, materi pembelajaran, metode belajar yang baik dan menyenangkan peserta didik dalam merespon setiap interaksi kegiatan pembelajaran dalam lingkungan belajar.

          Banyak orang- orang sukses berkat bimbingan seorang guru, menurut bahasa kiasan ungkapan teman saya yang juga seorang  guru. Dalam ulasan artikel ini, peran saya juga seorang guru yang mana saya merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang guru. Guru harus bisa membuat kenyaman dalam lingkungan belajar, dengan berbagai metode dan model yang harus diterapkan. Kemampuan seorang guru untuk menghidup kan serta  membahagia kan anak dalam interaksi belajar, merupakan cirikhas tersendiri bagi para guru. Dalam interaksi pembelajaran berbagai ekspresi dalam mendidik yang diterapkan oleh seorang guru yakni ada guru yang menyenagkan, membosan, meyeram,  galak, dan humor,  itu semua bukan merupakan kelemahan guru dalam mendidik, tetapi hemat saya merupakan metode tersendiri yang diterapkan oleh masing- masing guru untuk mencapai keberhasilan anak- dalam pendidikan . Karena keberhasilan pembelajaran bukan di lihat dari satu aspek saja, melainkan berbagai komponen dalam interaksi pembelalajaran.

           Cara dan mengekspresi untuk menghargai usaha dan jeripaya pengorbanan guru sebagai pahlawan dalam bidang pendidikan yaitu dengan memperingati " Teacher Day "pada tanggal 25 November. Hari guru merupakan moment special dan terharu sebagai wujud bentuk penghormatan dan dedikasi seorang guru dalam mendidik dan meghasilkan output pendidikan yang bermutu dari dekade- deka. Moment hari guru tidak bisa dilewatkan  begitu saja,ada makna yang terukhir disana adalah keberhasilan manusia di belahan bumi ini , tidak bisa di pungkiri karena peran dan dedikasi guru yang sangat berkontribusi tinggi. Dalam tugas sebagai guru seorang guru tentu tidak hanya bertugas untuk mendidik, mentrasfer materi kepada anak- anak didiknya tetapi peran guru juga sebagai perilaku pembentukan moralitas anak- anak didiknya.

            " Peran Guru Membentuk Moralitas Anak Didiknya "

           Kita ketahui bersama Merebaknya isu- isi moral di kalangan remaja seperti penggunaan narkoba, tawuran pelajar, miras dan pornografi, menipu dan mencari bocoran soal ujian, pelacuran dan pembunuhan dan lain- lain, sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat ditasai secara tuntas. Akibat yang ditimbulkan cukup serius dan tidak dapat lagi di anggap sebagai problem sederhana, karena sudah menjurus ke tindakan keriminal.

           Kondisi ini sangat memprihatinkan masyarakat, khususnya orang tua dan para guru( pendidik), sebab pelaku-pelaku beserta korbannya adalah kaum remaja para pelajar dan mahasiswa. Banyak orang perpandangan bahwa kondisi demikian di duga bermula dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan yang sebenarnya paling besar memberi kontribusi seperti ini.Masalah moral yang terjadi pada siswa merupakan bagian dari tanggung jawab guru. Hal ini karena guru memiliki waktu dan kesempatan yang banyak untuk berinteraksi dan mendidik siswanya. Sehingga jika sang guru betul- betul  memanfaatkan peluang ini, maka dia akan mampu mebentuk moral peserta didik nya . Untuk membentuk moral terhadap seseorang anak- anak didiknya  berbagai macam kompetensi yang perlu di miliki dan  kembangkan oleh seorang guru dalam mendidik.

        Kompetensi yang perlu di miliki dan dikembangnkan oleh seorang guru  dalam mendidik anak- anak nya tentu menjadi tolak ukur untuk menuntaskan keberhasilan moral peserta didiknya. Kompetensi kepribadian, sebagai guru tentu menjadi rooll modele untuk dituru dan di guguh oleh peserta didik nya, dalam setiap tutur kata dan tingka laku guru selama di dalam lingkungan belajar. Cara berpakaianyang sopan memberi contoh dan teladan untuk ditiru juga oleh anak- anak didiknya .

        Dalam kegiatan interaksi dalam lingkungan belajar seorang guru harus menenpatkan dan memposisikan diri sebagai guru yang ditiru dan di teladani, karena peran guru bukan hanya untuk mengajar atau mendidik, tetapi guru juga sebagai seorang cendikiawan yang terkenal dan juga sebgai panutan masyarakat luas dalam hal pembentukan moralitas anak . dalam kegiatan pembelajaran antara prestasi dan moralitas harus dijalna seimbang sehingga menghasilkan outpot yang baik dan berkarakter. Peran guru dalam mengasilakn moralitas anak yang baik adalah suatu kesuksesan dalam mendidik, jadi guru  tidak hanya bertugas menyampaikan materi saja di dalam pendidikan terutama di sekolah. Namun guru juga harus mementingkan moral para peserta didiknya. Kalau guru hanya mengedepankan prestasi dan pemahaman materi saja kepada siswa tidak akan menjamin setiap siswa mempunyai kepribadian yang baik.

       Di sisi lain belajar tidak hanya untuk pandai menuntut ilmu yang harus dikuasai oleh siswa, tetapi belajar juga mendalami cara bermoral yang baik. Hal yang dapat dilakukan guru dalam membimbing siswanya, dapat dilakukan dari kegiatan yang mudah dan sepele. Ketika siswa dihadapkan dalam sebuah ujian atau mengerjakan suatu soal evaluasi, di sini peran guru adalah mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan soal. Tidak diharapkan sebagai seorang guru hanya menerima jadi nilai yang dihasilkan oleh siswa tanpa memperhatikan darimana siswa memperoleh jawaban tersebut. Seorang guru mempunyai kompetensi profesional,di mana guru dapat menyampaikan materi ajar dengan baik dan mampu menguasai materi yang diberikan kepada siswa. Dalam menanamkan moral pada siswa guru dapat memberikan pendidikan karakter terkait dengan materi yang akan diberikan. Sekarang sudah dinobatkan  bahwa setiap mata pelajaran harus terdapat pendidikan karakter. Tujuannya agar siswa mampu mengambil hikmah atau nilai setelah mendapatkan pelajaran dari guru. Selain itu siswa juga dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap mata pelajaran di kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun