Mohon tunggu...
Yantermon Yayan
Yantermon Yayan Mohon Tunggu... profesional -

Orang biasa yang belajar menulis berbagai hal, berusaha melakukan kritik dalam bahasa yang santun

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Koruptor Fight Back: Lengserkan Abraham Samad

31 Maret 2013   20:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:56 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1364749822771649397

[caption id="attachment_252161" align="aligncenter" width="620" caption="Abraham Samad (Tribunnews.com)"][/caption]

Para Koruptor baik yang sudah dihukum maupun yang masih tersangka saat ini, pastilah sangat dendam terhadap KPK pimpinan Abraham Samad yang dianggap sudah menjerumuskan mereka ke balik jeruji tahanan maupun penjara.

Abraham Samad terkenal dengan sikap beraninya dalam menetapkan status koruptor, bahkan sebagian kalangan yang pro koruptor menganggapnya sebagai sosok yang grasa-grusu alias sembrono.

Tetapi dikalangan rakyat yang muak dengan korupsi, nama Abraham Samad menjadi harapan dan menjadi idola baru untuk memberantas korupsidi Indonesia.

Pada saat beliau terpilih sebagai ketua KPK mulanya banyak yang ragu terhadap keberanian dan integritasnya karena pada saat itu rakyat masih terpaku pada sosok lain yang dianggap lebihmampu dan mumpuni.

Tetapi dalam perjalanan waktu, rakyat terpukau dengan gebrakan-gebrakan Abraham Samad yang menjadikan Menteri aktif (saat itu), Jenderal aktif, Ketua umum parpol (sekarang lengser) sebagai tersangka korupsi , pertama dalam sejarah KPK.

Disaat bersamaan timbul kekuatiran akan keselamatan beliau, karena banyak yang menginginkan supaya Abraham Samad tidak ada di KPK lagi, supaya kegiatan pemberantasan korupsi bisa berjalan lebih slow dan bisa diatur tebang pilih.

Akhirnya didapatlah celah, yaitu Abraham Samad dibidik melalui Komite Etik karena adanya dugaan dialah yang membocorkan Sprindik tersangka AU.

Dibentuk Komite Etik dengan para anggota yang dianggap bersih dan kompeten, yang bekerja mengusut kebocoan sprindik dan member sanksi.

Para barisan sakit hati memanfaatkan hal ini dengan mengadakan talkshow-talkshow dengan para komentatornya yang intinya mengharapkan adanya sanksi yang menjurus pelengseran terhadap pembocor tersebut.

Para komentator tersebut mungkin menganggap sprindik seperti rahasia Negara yang sangat penting, sehingga bila bocor maka Negara ini dalam bahaya, sehingga pantas pembocornya diberi sanksi yang keras.

Padahal walupun tanpa dibocorkan, rakyat sudah yakin cepat atau lambat AU akan jadi tersangka, malah pada saat itu tidak sedikit yang menganggap KPK lamban menetapkan AU sebagai tersangka sehingga membuat AU dengan pongahnya mengeluarkan pernyataan siap digantung di Monasapabila terbukti korupsi satu rupiahpun.

Kenapa tidak ada yang menggantungAU di Monas, malah soal sepele (sprindik) yang diributkan sampai dibentuk Komite Etik segala.

Rakyat menganggap ini adalah hal sepele yang dibesar-besarkan, sebaliknya hal yang besar-besar disepelekan.

Abraham Samad harus menuntaskan masa baktinya di KPK dan harus merealisasikan janji-janjinya.

Jangan Gentar Bung, Rakyat dibelakangmu selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun