Mohon tunggu...
Yahya Ado
Yahya Ado Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Praktisi Pendidikan

Lahir di Adonara Flores - NTT. Senang belajar pada Universitas Kehidupan.. Bertemu dengannya di: www.mysury.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemimpin Batu Nisan TKI

19 Desember 2018   10:33 Diperbarui: 19 Desember 2018   10:36 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Petronela Sau bersama Peti Jenazah anak kandungnya Adelina Sau (Sumber: www.kompas.com)


Pecah tangismenghempas dalam kerumunan peti mati 

Hujan air matadari sanak keluarga bercucuran 

Derai doameleleh di atas pusara belahan hati mereka 

Antara percayadan tidak

Mereka hanyabisa bercakap dengan peti kaku tak bersuara 

 

Dari saatmendengar kabar kematian

Sampai menantipeti mati parkir di bibir liang kubur

Parakudus hanya bisa melantun bait suci, lalu karib kerabat mengamini

Jalan pulangpara pengais devisa negara begitu tragis 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun