Mohon tunggu...
yavis nuruzzaman
yavis nuruzzaman Mohon Tunggu... Freelancer - fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

fotografer, pemusik, penulis lepas, pemerhati media sosial, penyuka sepak bola,

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

RAPBN 2023 Pembangunan untuk Rakyat

29 Agustus 2022   11:38 Diperbarui: 29 Agustus 2022   11:47 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo berikan pidato terkait RAPBN 2023 | dok. Kemenkeu

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2023 menjadi salah satu bahasan di media yang dinamis. Pemberitaan mengenai APBN tersebut memiliki sentimen positif diiringi dengan optimisme dan ungkapan kepercayaan diri Pemerintah terhadap perekonomian Indonesia pada 2023.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui pidatonya di DPR menegaskan bahwa RAPBN tahun 2023 dirancang fleksibel guna mengelola gejolak perekonomian dan ketidakpastian global yang masih membayangi. 

Dengan demikian, artinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 tetap menjadi shock absorber dalam meredam gejolak eksternal, termasuk tekanan inflasi tinggi dan risiko geopolitik yang ditimbulkan dari perang Rusia vs Ukraina.

Pemerintah telah menetapkan defisit anggaran tahun 2023 untuk berada di level 2,85% PDB atau setara Rp598,2 triliun. 

Defisit anggaran akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, dengan menjaga keberlanjutan fiskal. 

Pembiayaan APBN 2023 akan lebih banyak digelontorkan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sebesar Rp85,3 triliun. 

Urutan kedua yang menerima dana alokasi kas negara terbesar adalah klaster pendidikan sebesar Rp 69,5 triliun. Dana tersebut akan dikucurkan ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta riset dan penelitian.

APBN 2023 diharapkan dapat dirasakan efeknya secara langsung oleh rakyat  | ilustrasi via kompas.com
APBN 2023 diharapkan dapat dirasakan efeknya secara langsung oleh rakyat  | ilustrasi via kompas.com

Sentimen pemberitaan 

Pemberitaan mengenai APBN tersebut memiliki sentimen positif diiringi dengan optimisme dan ungkapan kepercayaan diri Pemerintah terhadap perekonomian Indonesia pada 2023. 

Narasi yang muncul adalah defisit anggaran tahun 2023 untuk berada di level 2,85% Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp598,2 triliun. Angka ini memunculkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi nasional berada pada kisaran 5,3% hingga 5,9%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun